TIPE PERILAKU KEPUTUSAN KONSUMEN
Tipe Perilaku Keputusan Konsumen merupakan sebuah proses yang panjang dan
sangat rumit. Menurut Assael dalam Simamora (2003) bahwa ada 4 (empat) tipe
perilaku pembelian konsumen berdasarkan pada tingkat keterlibatan pembeli dan
perbedaan diantara merek sebagai berikut:
Perilaku Membeli yang rumit
(Complex Buying Behavior)
Perilaku membeli yang rumit akan menimbulkan keterlibatan yang tinggi
dalam pembelian dan menyadari adanya perbedaan yang jelas diantara merek-merek
yang ada. Perilaku membeli ini terjadi pada waktu membeli produk-produk yang
mahal, tidak sering dibeli, beresiko dan dapat mencerminkan diri pembelinya,
seperti mobil, televisi, pakaian, jam tangan, komputer pribadi dan lainnya.
Biasanya konsumen tidak tahu banyak tentang kategori produk dan harus belajar
untuk mengetahuinya.
Perilaku Membeli untuk mengurangi keragu-raguan
(Dissonace Reducing Buying Behavior)
Perilaku membeli ini terjadi untuk pembelian produk itu mahal, tidak sering
dilakukan, beresiko, dan membeli secara relatif cepat karena perbedaan merek
tidak terlihat. Contohnya karpet, keramik, pipa PVC dan lain-lain. Pembeli biasanya
mempunyai respons terhadap harga atau kenyamanan.
Perilaku membeli berdasarkan kebiasaan
(Habitual Buying Behavior)
Konsumen membeli produk secara berulang bukan karena merek produk, tetapi
karena mereka sudah mengenal produk tersebut. Setelah membeli, mereka tidak mengevaluasi
kembali mengapa mereka membeli produk tersebut karena mereka tidak terlibat
dengan produk. Perilaku ini biasanya terjadi pada produk-produk seperti gula,
garam, air mineral dalam kemasan, deterjen dan lain-lain.
Perilaku pembeli yang mencari
keragaman (Variety Seeking Buying Behavior)
Konsumen berperilaku dengan tujuan mencari keragaman dan bukan kepuasan. Jadi
merek dalam perilaku ini bukan merupakan sesuatu yang mutlak. Perilaku demikian
biasanya terjadi pada produk-produk yang sering dibeli, harga murah dan
konsumen sering mencoba merek-merek baru.