VALUE ENGINEERING DALAM PEMBANGUNAN RUSUNAWA

ABSTRAK: Rekayasa nilai dilakukan untuk melakukan upaya untuk mengatur secara sistematis dan menerapkan teknik identifikasi fungsi produk yang bertujuan untuk memenuhi fungsi yang dibutuhkan dengan harga terendah. Hirarki metode Proses Analitis digunakan dalam tahap analisis rencana kerja untuk alternatif pilihan yang lebih obyektif berdasarkan beberapa variabel. Dalam grafik dari model biaya rincian, 7 item pekerjaan memiliki biaya tertinggi, berdasarkan item pekerjaan ditemukan 2 item pekerjaan yang memiliki potensi untuk melakukan pekerjaan rekayasa besar yang adalah nilai dari dinding dan langit-langit. Penerapan hasil rekayasa nilai di dinding, direkomendasikan batu bata, beton pengaku, plesteran 1:4, cat dinding, keramik dengan total biaya penghematan sebesar Rp 92.578.941 atau 13,6% dari total biaya konstruksi awal. Dengan cara yang sama, untuk pekerjaan langit-langit yang dianjurkan untuk mengubah bingkai calsiboard besi berongga dengan kerangka logam GRC furing sehingga penghematan sebesar Rp40, 499.036 atau 17,3% dan plafon panggangan aluminium di kamar mandi dengan calsiboard dengan furing bingkai logam sehingga tabungan sebesar Rp20, 226.477 atau 40%. Jumlah tabungan yang terjadi: Rp7, 036.167.661 – Rp6, 882.863.207 = Rp153, 304.454 atau 1,95% dari total biaya konstruksi.
Kata kunci: rekayasa nilai, proses hirarki analitis
Penulis: NYOMAN DITA PAHANG PUTRA DAN MUDJAHIDIN
Kode Jurnal: jptindustridd090022

Artikel Terkait :