DISFUNGSI ENDOTEL PADA PREEKLAMPSIA
Abstrak: Preeklampsia
merupakan penyulit kehamilan yang ditandai dengan hipertensi, edema dan
proteinuria. Berdasarkan tanda–tanda tersebut, diduga disfungsi endotel
memegang peranan dalam patogenesis kedua penyakit tersebut. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui apakah pada
preeklampsia terjadi disfungsi endotel dengan memeriksa kadar sVCAM-1, vWF dan
fibrin monomer sebagai petanda aktivasi koagulasi. Juga ingin diketahui apakah
terdapat hubungan antara disfungsi endotel dengan beratnya penyakit. Desain
penelitian potong lintang. Subyek
penelitian adalah 30 orang wanita hamil
24 – 42 minggu dengan diagnosis preeklampsia yang bersedia ikut dalam
penelitian dan kelompok kontrol terdiri atas wanita hamil aterm. Pemeriksaan
kadar sVCAM-1 dikerjakan dengan cara ELISA dengan reagen dari R&D system.
Kadar vWF ditentukan dengan cara enzyme linked fluorescent assay (ELFA) dengan
reagen dari VIDAS bioMerieux. Fibrin monomer diperiksa dengan cara ethanol gelation test. Rerata dan simpang
baku kadar sVCAM-1 pada preeklampsia dan kontrol berturut-turut adalah 576,4 ng/mL dan 58,3 ng/mL serta 375,7 ng/mL dan 43 ng/mL (p<0,05). Sedang
rerata dan simpang baku kadar vWF pada
preeklampsia dan kontrol berturut turut
305,3% dan 107,4% serta 162,4% dan 33% (p,0,05). Didapatkan korelasi
sedang antara kadar sVCAM-1 dengan tekanan sistolik maupun diastolik (r=0,71)
dan (r=0,65). Demikian pula antara kadar
vWF dengan tekanan sistolik dan diastolik didapatkan korelasi sedang (r=0,67)
dan (r=0,77). Fibrin monomer positif
didapatkan pada 28 dari 30 penderita preeklampsia sedang pada kelompok kontrol
hanya 1 orang yang positif. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa pada preeklampsia terjadi disfungsi endotel.
Pada preeklampsia terdapat korelasi
antara petanda disfungsi endotel dengan tingginya tekanan darah.
Penulis: Rahajuningsih Dharma,
Noroyono Wibowo, Hessyani P.T. Raranta
Kode Jurnal: jpkedokterandd050040