Efek vitamin C dan E terhadap sel goblet saluran nafas pada tikus akibat pajanan asap rokok

ABSTRAK: Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa pada perokok dengan bronkitis kronis dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) terdapat hipersekresi mukus dan hiperplasia sel goblet pada saluran nafas. Beberapa penelitian lain juga menyatakan bahwa faktor utama yang menyebabkan hiperplasia sel goblet adalah pajanan asap rokok pada paru secara kronis. Penelitian ini bertujuan untuk menilai efek antioksidan vitamin C dan E terhadap sel goblet saluran nafas akibat asap rokok. Rancangan eksperimental posttest only control group digunakan pada 40 ekor hewan coba tikus dewasa jantan galur Sprague-Dawley dengan berat badan 200-250 gram. Keempatpuluh hewan coba secara acak dibagi menjadi empat kelompok yaitu kelompok kontrol, kelompok yang hanya diberikan asap rokok, kelompok yang diberikan asap rokok + vitamin C, dan kelompok yang diberikan asap rokok + vitamin E. Kelompok perlakuan diberi paparan asap rokok sebanyak 8 batang per hari dalam waktu 30 menit selama 20 hari. Hasil penelitian enunjukkan bahwa terdapat perbedaan bermakna jumlah sel goblet antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan yang hanya diberikan asap rokok (p= 0,000), ini berarti bahwa terjadi hiperplasia sel goblet akibat asap rokok. Dan tidak terdapatperbedaan yang bermakna jumlah sel goblet antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan yang diberikan asap rokok + vitamin C dan E (p = 0,816), ini menunjukan adanya efek antioksidan yang menurunkan terjadinya hyperplasia sel goblet. Studi ini menunjukkan pemberian vitamin C dan E pada hewan coba yang diberi pajanan asap rokok mempunyai manfaat untuk mencegah terjadinya hiperplasi sel goblet.
Kata kunci: Hiperplasia, sel goblet, antioksidan, vitamin C, vitamin E, tikus
Penulis: Hanslavina Arkeman dan Davida
Kode Jurnal: jpkedokterandd060012

Artikel Terkait :