Faktor-faktor yang berhubungan dengan asupan kalsium pada remaja di Kota Bandung

ABSTRAK: Populasi remaja yang cukup tinggi di Indonesia patut mendapat perhatian terutama dalam masalah gizi. Periode  growth spurt pada remaja menyebabkan kebutuhan zat gizi meningkat lebih tinggi dibanding fase kehidupan lainnya. Namun asupan kalsium, sebagai salah satu zat gizi yang berperan penting dalam pertumbuhan dikonsumsi kurang dari yang dianjurkan. Tujuan penelitian adalah untuk memperoleh informasi jumlah asupan kalsium pada remaja SMUN Kota Bandung tahun 2004 serta hubungannya dengan faktor jenis kelamin, pengetahuan tentang kalsium dan aktivitas olahraga. Desain penelitian secara  cross sectional dan pengumpulan data dilakukan pada bulan April-Mei 2004. Populasi penelitian adalah siswa kelas 1 dan 2 dari 13 SMUN di Kota Bandung dengan total sampel sebanyak 1254 murid. Hasil penelitian menunjukkan, rata-rata asupan kalsium remaja kurang dari angka kecukupan gizi (AKG) yaitu hanya 55,9% AKG atau sebesar 559,05 mg/hr. Sebanyak 76,2% remaja mengkonsumsi kalsium kurang dari 75% AKG. Hasil uji statistic menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara asupan kalsium dengan jenis kelamin (PR=1,09;95% Confidence interval 1,02-1,16) dan aktivitas fisik (PR=1,13;95%  Confidence interval 1,02-1,24). Untuk mencegah timbulnya masalah di kemudian hari maka asupan kalsium yang cukup sejak dini perlu ditingkatkan terutama pada remaja putri oleh karena berisiko untuk kekurangan kalsium dan menderita osteoporosis. Peningkatan aktivitas olahraga pada remaja sangat diperlukan untuk memperoleh  peak bone mass (PBM) maksimal.
Kata kunci: Asupan kalsium, gizi, remaja, osteoporosis
Penulis: Sandra Fikawati, Ahmad Syafiq, Puri Puspasari
Kode Jurnal: jpkedokterandd050005

Artikel Terkait :