FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKSUAL REMAJA DI JAWA TENGAH: IMPLIKASINYA TERHADAP KEBIJAKAN DAN LAYANAN KESEHATAN SEKSUAL DAN REPRODUKSI
Abstrak: Remaja Indonesia saat
ini sedang mengalami peningkatan kerentanan terhadap berbagai ancaman risiko
kesehatan terutama yang berkaitan dengan kesehatan seksual dan reproduksi
termasuk peningkatan ancaman dari HIV/AIDS. Artikel ini membahas temuan
penelitian yang dilakukan pada kurun waktu 2003-2004 terhadap remaja perkotaan
di Jawa Tengah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berbagai faktor yang
berpengaruh terhadap perilaku seksual remaja dan kebutuhan akan layanannya,
dalam rangka memberikan arahan kebijakan untuk meningkatkan layanan kesehatan
seksual dan reproduksi remaja. Penelitian ini merupakan jenis penelitian
penjelasan (explanatory research) dengan pendekatan belah lintang, melibatkan
2000 sampel remaja perkotaan usia 18-24 tahun yang berasal dari dua latar
belakang sosial demografi yang berbeda di Propinsi Jawa Tengah. Masing-masing
1000 sampel diambil secara acak dari populasi kaum remaja yang bekerja dengan
pendapatan rendah di pabrik, dan populasi kaum remaja kelas menengah dari para
mahasiswa di perguruan tinggi. Pengumpulan data penelitian ini menggunakan
metode survei (wawancara dan angket/self administered). Teori Social Learning
digunakan sebagai kerangka kerja analisis penelitian ini. Temuan penelitian ini
menunjukkan bahwa secara umum pola risiko terhadap kesehatan seksual dan
reproduksi pada remaja relatif rendah dibandingkan dengan negara lain. Hal ini
diantaranya berhubungan dengan adanya karakter budaya di Jawa Tengah yang
positif. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa faktor percaya diri merupakan
faktor pengaruh yang paling kuat terhadap perilaku seksual remaja. Pengembangan
kebijakan dan program yang mendatang seyogyanya ditujukan untuk mempertahankan
nilai dan norma yang positif dari remaja, dengan meningkatkan rasa percaya diri
mereka melalui layanan dan pendidikan kesehatan seksual dan reproduksi yang
berbasis pada sekolah.
Penulis: Antono Suryoputro,
Nicholas J. Ford, Zahroh Shaluhiyah
Kode Jurnal: jpkedokterandd060058

Artikel Terkait :
Jp Kedokteran dd 2006
- Sinusitis pada Anak
- Pentingnya Pencegahan Dini dan Tata laksana Alergi Susu Sapi
- Hernia Bochdalek
- Gawat Darurat Neonatus pada Persalinan Preterm
- Nefritis Lupus dengan Perdarahan Intrakranial pada Anak: laporan kasus
- Profil Parameter Hematologik dan Anemia Defisiensi Zat Besi Bayi Berumur 0-6 Bulan di RSUD Banjarbaru
- Hepatoblastoma di Rumah Sakit Dr. Ciptomangunkusumo Jakarta: peran kemoterapi preoperatif
- Eosinofil Mukosa Hidung Sebagai Uji Diagnostik Rinitis Alergi pada Anak
- Gangguan Tidur pada Anak Usia Bawah Tiga Tahun di Lima Kota di Indonesia
- Gambaran Kunjungan Pasien Rawat Jalan Endokrinologi Anak dan Remaja FK USU / RS. H. penulis:Adam Malik Medan, Tahun 2000-2004
- Hubungan antara Anemia dengan Perkembangan Neurologi Anak Usia 12-24 bulan
- Rekomendasi Satgas Imunisasi
- Vulvovaginitis pada anak
- Sindrom Sturge Weber
- Tata laksana Sindrom Nefrotik Kelainan Minimal pada Anak
- Penggunaan Kortikosteroid Intranasal Dalam Tata Laksana Rinitis Alergi pada Anak
- Esofagitis Refluks Pada Anak
- Sindrom Nefrotik Sekunder pada Anak Dengan Limfoma Hodkin
- Pemberian Diet Formula Tepung Ikan Gabus (Ophiocephalus striatus) pada Sindrom Nefrotik
- Thalassemia Alfa Mayor dengan Mutasi Non-Delesi Heterozigot Ganda
- Hubungan antara Kadar Timbal Udara dengan Kadar Timbal Darah Serta Dampaknya pada Anak
- Pengenalan Acquired Immunodeficiency Syndrome pada Pasien Anak Ditinjau dari Bidang Kedokteran Gigi Anak
- Ketajaman Klinis dalam Mendiagnosis Bising Inosen
- Hubungan Asupan Zat Gizi dan Indeks Masa Tubuh dengan Hiperlipidemia pada Murid SLTP yang Obesitas di Yogyakarta
- Penurunan Penggunaan Antibiotik pada Pasien Anak dengan Demam