FAKTOR PENGHAMBAT PROSES PROLIFERASI LUKA DIABETIC FOOT ULCER PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II DI KLINIK KITAMURA PONTIANAK

ABSTRACT: Di Indonesia, khususnya di Pontianak jumlah penderita diabetes mellitus tipe II masih sangattinggi. Di Klinik Kitamura terhitung pada tahun 2012 sebanyak 470 penderita di sertai komplikasi lukadiabetic foot ulcer. Penelitian di luar negeri menjelaskan bahwa menurunnya kadar kalium, infeksibakteri, dan jumlah eksudat yang berlebihan menjadi penyebab sulitnya luka melewati fase pemulihan(proliferase). Tujuan penelitian ini mengetahui fakor apa saja yang dapat menghambat proses proliferasiluka diabetic foot ulcer pada pasien diabetes mellitus tipe II di Klinik Kitamura Pontianak. Penelitian inimerupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan studi kohort prospektif. Subjek penelitian adalahpasien yang menjalani perawatan luka di Klinik Kitamura sebanyak 20 subjek. Sampel ditentukanmenggunakan metode purposive sampling. Analisa data menggunakan distribusi dan regresi linier. Hasil tabulasi menunjukkan sebanyak 56 % luka subjek pada grade III, 44 % pada grade IV. Dasar luka yangbergranulasi 50 % dan yang memiliki slough sebanyak 50 %. Dari faktor kadar kalium, kurang dari 3,5mEq sebanyak 19 % , 3,5 sampai 5,0 mEq sebanyak 75 %, lebih dari 5,0 mEq sebanyak 6 %. Persentasieksudat ringan sebanyak 38 %, sedang sebanyak 62 %. Identifikasi bakteri ditemukan sebanyak 4 %positif pseudomonas aeruginosa dan 96 % positif staphylococcus aureus. Sementara hasil statistikbanyak menunjukkan tidak adanya hubungan yang signifikan antara variabel independent dan dependent. Sebagian besar luka yang ditemukan berada pada grade III dengan kondisi dasar luka yang bergranulasidan memiliki slough. Berdasarkan uji statistik, hubungan antara kadar kalium dengan proses proliferasiluka diabetic foot ulcer sangat jauh dari nilai signifikan. Sementara cairan luka (eksudat) dan infeksibakteri mendekati hasil yang signifikan terhadap proses proliferasi.
Kata kunci: faktor penghambat, proliferasi, luka diabetik foot ulcer, diabetes mellitus tipe II
Penulis: Khoirul Rista Abidin
Kode Jurnal: jpkeperawatandd130064

Artikel Terkait :