GAMBARAN PENGELOLAAN LIMBAH CAIR DI RUMAH SAKIT X JAKARTA FEBRUARI 2006
Abstrak: Rumah sakit merupakan
tempat untuk menyembuhkan orang sakit. Akan tetapi, rumah sakit juga memiliki kemungkinan
memberikan dampak negatif. Dampak negatif yang dapat terjadi salah satunya
adalah pencemaran air akibat dari pembuangan limbah yang dihasilkan tidak
dikelola dengan baik. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui
pengelolaan limbah cair di Rumah Sakit X. Pengumpulan data dilakukan dengan
cara observasi dan wawancara tidak terstruktur dengan menggunakan kuesioner
kepada petugas yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan limbah cair di Rumah
Sakit X. Pengolahan limbah cair di Rumah Sakit X menggunakan sistem extended aeration.
Hasil kualitas limbah cair terolah yang
sudah memenuhi baku mutu limbah rumah sakit (berada di bawah baku mutu) yang
ditetapkan Pemerintah adalah pH (keasaman), Biochemical Oxygen Demand, Chemical
Oxygen Demand, Total Suspendid Solid. Sedangkan kadar ammoniaknya masih berada
di atas baku mutu. Hal ini disebabkan oleh pengelolaan lumpur yang belum
memadai. Disarankan sepuluh persen dari lumpur yang mengendap di bak clarifier
dikembalikan ke bak aerasi. Sedangkan sisanya, yaitu 90% dari lumpur yang
mengendap di bak clarifier dapat dilakukan pengolahan lumpur lebih lanjut.
Penulis: I Made Djaja, Dwi
Maniksulistya
Kode Jurnal: jpkedokterandd060062

Artikel Terkait :
Jp Kedokteran dd 2006
- Sinusitis pada Anak
- Pentingnya Pencegahan Dini dan Tata laksana Alergi Susu Sapi
- Hernia Bochdalek
- Gawat Darurat Neonatus pada Persalinan Preterm
- Nefritis Lupus dengan Perdarahan Intrakranial pada Anak: laporan kasus
- Profil Parameter Hematologik dan Anemia Defisiensi Zat Besi Bayi Berumur 0-6 Bulan di RSUD Banjarbaru
- Hepatoblastoma di Rumah Sakit Dr. Ciptomangunkusumo Jakarta: peran kemoterapi preoperatif
- Eosinofil Mukosa Hidung Sebagai Uji Diagnostik Rinitis Alergi pada Anak
- Gangguan Tidur pada Anak Usia Bawah Tiga Tahun di Lima Kota di Indonesia
- Gambaran Kunjungan Pasien Rawat Jalan Endokrinologi Anak dan Remaja FK USU / RS. H. penulis:Adam Malik Medan, Tahun 2000-2004
- Hubungan antara Anemia dengan Perkembangan Neurologi Anak Usia 12-24 bulan
- Rekomendasi Satgas Imunisasi
- Vulvovaginitis pada anak
- Sindrom Sturge Weber
- Tata laksana Sindrom Nefrotik Kelainan Minimal pada Anak
- Penggunaan Kortikosteroid Intranasal Dalam Tata Laksana Rinitis Alergi pada Anak
- Esofagitis Refluks Pada Anak
- Sindrom Nefrotik Sekunder pada Anak Dengan Limfoma Hodkin
- Pemberian Diet Formula Tepung Ikan Gabus (Ophiocephalus striatus) pada Sindrom Nefrotik
- Thalassemia Alfa Mayor dengan Mutasi Non-Delesi Heterozigot Ganda
- Hubungan antara Kadar Timbal Udara dengan Kadar Timbal Darah Serta Dampaknya pada Anak
- Pengenalan Acquired Immunodeficiency Syndrome pada Pasien Anak Ditinjau dari Bidang Kedokteran Gigi Anak
- Ketajaman Klinis dalam Mendiagnosis Bising Inosen
- Hubungan Asupan Zat Gizi dan Indeks Masa Tubuh dengan Hiperlipidemia pada Murid SLTP yang Obesitas di Yogyakarta
- Penurunan Penggunaan Antibiotik pada Pasien Anak dengan Demam