GAMBARAN TINGKAT KEPATUHAN PERAWAT AKAN CUCI TANGAN DALAM TERAPI OKSIGEN DAN TINGKAT KEJADIAN PNEUMONIA PERIODE TAHUN 2012 DAN TAHUN 2013 DI RSUD dr. RUBINI MEMPAWAH
Abstrak: Mencuci tangan
merupakan teknik yang sangat mendasar dalam mencegah dan mengendalikan infeksi.
Salah satu infeksi nosokomial
yaitu HAP (Hospital
Acquired Pneumonia), yang
mana HAP merupakan
infeksi respiratori akut yang mempengaruhi paru, ini bisa terjadi 24 jam
setelah dirawat di rumah sakit. Perilaku cuci tangan perawat saat ini ada
beberapa perawat yang enggan melakukan
cuci tangan. Oleh karena itu, tujuan peneliti untuk mengidentifikasi gambaran
tingkat kepatuhan perawat akan cuci tangan dalam terapi oksigen dan tingkat
kejadian pneumonia di RSUD dr.Rubini Mempawah. Didapatkan angka kejadian
pneumonia di RSUD dr.Rubini Mempawah
pada tahun 2012
sebanyak 52 orang,
dan pada tahun
2013 pada bulan
juni sebanyak 30 orang
yang terpasang terapi
oksigen, 9 diantaranya
terjadi HAP. Jenis
penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan cross
sectional. Teknik Purposive sampling digunakan untuk mengumpulkan sampel,
dengan sampel 83 responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan analisa
data dilakukan secara univariat dan
bivariat dengan menggunakan
uji chi-square. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa tingkat
kepatuhan perawat yang
berada diruang rawat
inap dalam kategori
cukup patuh (53,0%).
Dalam tingkat pendidikan didapatkan
hasil p value
0.16 (p > 0.05) Ho diterima
dan Ha ditolak
yang artinya tidak terdapat hubungan antara tingkat
pendidikan dengan kepatuhan perawat dalam
mencuci tangan. Sedangkan hubungan
umur terhadap kepatuhan
perawat dalam cuci
tangan mendapatkan hasil
p value 0.41
(p > 0.05) yang artinya tidak terdapat hubungan
antara umur dengan tingkat kepatuhan perawat dalam mencuci tangan. Peneliti mengharapkan
semua perawat dapat
melakukan prosedur mencuci
tangan sesuai dengan
standar sebelum dan sesudah melakukan tindakan medis.
Penulis: Jayu Catur Ruci,
Titan Ligita, Arina Nurfianti
Kode Jurnal: jpkeperawatandd130073