HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN INFEKSI NASOKOMIAL PADA PASIEN PEMASANGAN KATETER RAWAT INAP DIRUANG PERAWATAN I DAN II RUMAH SAKIT UMUM ISLAM FAISAL MAKASSAR
Abstrak: Dari data yang
diperoleh di ruang perawatan I dan II di Rumah Sakit Umum Islam Faisal Makassar
didapatkan data bahwa
jumlah kasus pemasangan
kateter pada tahun
2008 tercatat ada
70 kasus dengan, pada
tahun 2009 jumlah
kasus pemasangan kateter
tercatat 80 kasus.
Kemudian pada tahun
2010 jumlah kasus pemasangan
kateter tercatat 85
kasus, pada tahun
2011 jumlah kasus
pemasangan kateter 90
kasus. Dari data tersebut, nampak bahwa dari tahun ke tahun jumlah kasus
pemasangan kateter semakin bertambah. Kondisi seperti ini secara tidak langsung
mengingatkan pentingnya pelaksanaan upaya pencegahan onset dan penyebaran infeksi
Nasokomial oleh perawat
sebagai salah satu
komponen dari tim
kesehatan yang bertanggung jawab
terhadap proses pemasangan
kateter. Hal inilah
yang membuat penulis
tertarik untuk melakukan penelitian
tentang hubungan tingkat
pengetahuan perawat dengan
perilaku pencegahan infeksi nasokomial pada
pasien pemasangan kateter
rawat inap diruang
perawatan I dan
II Rumah Sakit
Umum Islam Faisal Makassar.
Metode penelitian yang
dipakai adalah deskriptif
analitik dengan pendekatan
cross sectional yang bertujuan untuk
mengetahui hubungan antara
pengetahuan, tingkat pendidikan
dan lama kerja
perawat dengan peran perawat
dalam upaya pencegahan
infeksi luka operasi
yang dilakukan secara
serentak pada individu-individu
dari populasi pada suatu saat atau periode.
Dari hasil analisa
data didapatkan bahwa
tidak ada hubungan
antara pendidikan dengan upaya/perilaku pencegahan
infeksi nosokomial di
Rumah Sakit. Hal
ini dapat dilihat
dari responden yang mampu melalukukan upaya pencegahan
infeksi dengan baik, rata-rata memiliki
pendidikan yang D.III tetapi mampu
memberikan pelayanan yang
bermutu baik yaitu
13 responden (50,0%)
sedangkan yang kurang mampu
melakukan upaya pencegahan
infeksi dengan baik
dan memiliki pendidikan
D.III yaitu 11orang (42,3)
Dari hasil analisa
data diperoleh bahwa
ada hubungan antara
pengetahuan dengan upaya pencegahan infeksi
nosokomial di Rumah
Sakit. Peneliti berpendapat
bahwa pengetahuan seseorang
ada hubungannya dengan kemampuan dalam melakukan pencegahan infeksi
nosokomial di Rumah Sakit karena dengan pengetahuan yang dimiliki maka kita
dapat melakukan hal/pekerjaan apapun dengan baik dan benar walaupun pendidikan
yang kita miliki itu tergolong rendah tapi itu tidak menjadi kendala dalam
memperoleh informasi tentang pencegahan
infeksi. Dengan informasi
yang diperoleh maka
otomatis pengetahuan kita pula
bertambah. Ini didukung
oleh pendapat I
B Mantra (1994)
bahwa tidak selamanya
pendidikan yang rendah berarti
pengetahuan juga rendah.
Dapat disimpulkan sebagai
berikut, Ada hubungan
antara tingkat pengetahuan
dengan upaya pencegahan infeksi
nasokomial pada pemasangan kateter,Tidak ada ada hubungan antara tingkat
pendidikan dengan upaya pencegahan
infeksi nasokomial pada pemasangan
kateter.Tidak ada hubungan
antara lama kerja perawat dengan
upaya pencegahan infeksi nasokomil pada pemasangan kateter.
Penulis: Rokhim Hadi Anwar
Kode Jurnal: jpkeperawatandd120185