Infeksi Mycobacterium Avium Complex Pada Penderita HIV
Abstrak: Sekitar 95%
infeksi Mycobacterium avium
diakibatkan Mycobacterium avium
Complex. Infeksi Mycobacterium avium
Complex (MAC) dapat
terjadi pada pasien
dengan status imun
imunokompeten maupun
imunokompromise seperti AIDS.
Gejala klinis demam,
penurunan berat badan,
keringat malam, fatigue, diare
kronis, nyeri abdominal
yang berkaitan dengan
enterokolitis, malabsorbsi yang
kronis, limfadenopati,
splenomegali, anemia dan
gangguan fungsi hati
kadang disertai hepatomegali.
Diagnosis definitif
ditegakkan jika ditemukan
kuman Mycobacterium avium
pada kultur darah,
faeses atau cairan tubuh
yang lain yang
umumnya steril. Kombinasi
etambutol, ansamisin (rifabutin)
atau rifampisin, klofazimin, isoniazid
atau siprofloksasin dan
amikasin dapat memperbaiki
gejala dan mungkin memperbaiki keadaan
mikobakteremianya, biasanya pengobatan
diteruskan seumur hidup.
Terapi prifilaksis primer diberikan
pada penderita AIDS
dengan resiko tinggi
infeksi Mycobacterium avium complex
yaitu dengan CD4
< 50 sel/mm3,
namun harus dibuktikan
tidak terdapat infeksi
Mycobacterium avium complex.
Penulis: Isa Ansori dan Laksmi
Wulandari
Kode Jurnal: jpkedokterandd070006