Infeksi Mycobacterium Avium Complex Pada Penderita HIV
Abstrak: Sekitar 95%
infeksi Mycobacterium avium
diakibatkan Mycobacterium avium
Complex. Infeksi Mycobacterium avium
Complex (MAC) dapat
terjadi pada pasien
dengan status imun
imunokompeten maupun
imunokompromise seperti AIDS.
Gejala klinis demam,
penurunan berat badan,
keringat malam, fatigue, diare
kronis, nyeri abdominal
yang berkaitan dengan
enterokolitis, malabsorbsi yang
kronis, limfadenopati,
splenomegali, anemia dan
gangguan fungsi hati
kadang disertai hepatomegali.
Diagnosis definitif
ditegakkan jika ditemukan
kuman Mycobacterium avium
pada kultur darah,
faeses atau cairan tubuh
yang lain yang
umumnya steril. Kombinasi
etambutol, ansamisin (rifabutin)
atau rifampisin, klofazimin, isoniazid
atau siprofloksasin dan
amikasin dapat memperbaiki
gejala dan mungkin memperbaiki keadaan
mikobakteremianya, biasanya pengobatan
diteruskan seumur hidup.
Terapi prifilaksis primer diberikan
pada penderita AIDS
dengan resiko tinggi
infeksi Mycobacterium avium complex
yaitu dengan CD4
< 50 sel/mm3,
namun harus dibuktikan
tidak terdapat infeksi
Mycobacterium avium complex.
Penulis: Isa Ansori dan Laksmi
Wulandari
Kode Jurnal: jpkedokterandd070006

Artikel Terkait :
Jp Kedokteran dd 2007
- Kasus Kekerasan pada Anak Sekolah (School Bullying)
- Perjalanan Penyakit Purpura Trombositopenik Imun
- Pemantauan pH Esofagus pada Bayi Tidak Mempengaruhi Aktivitas dan Pola Makan, Namun Mengkhawatirkan Persepsi Orangtua
- Faktor Risiko Kejadian Asma pada Anak Sekolah Dasar di Kecamatan Wenang Kota Manado
- Hepatitis Akibat Penyakit Sistemik
- Hubungan Antara Resistensi Insulin dan Tekanan Darah pada Anak Obese
- Pemberian Bubur Formula Protein Hidrolisat dan Bubur Soya dalam Pencegahan Alergi Susu Sapi
- Pengaruh Pemberian Air Susu Ibu Terhadap Kadar Glukosa Darah pada Bayi Cukup Bulan
- Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu pada Bayi yang Berkunjung ke Unit Pediatri Rawat Jalan
- Perbandingan Efektivitas Pengobatan Lorazepam Bukal Dengan Diazepam Rektal dalam Tata Laksana awal Kejang pada Anak
- Insidens dan Faktor Risiko Hipotermia Akibat Memandikan pada Bayi Baru Lahir Cukup Bulan
- Pola Mikroorsganisme dan Sensitivitas dari Spesimen Klinik di UPIN dan “Intermediate ward”s
- Terapi Vincristine dan Triamcinolone dalam pengobatan Hemangioma Infantil
- Modifikasi Sistem Cairan Intravena Menurunkan Infeksi Nosokomial di NICU-Harapan Kita
- Pemberian Insulin pada Diabetes Melitus Tipe-1
- Pola Menonton Televisi dan Pengaruhnya Terhadap Anak
- Nutrisi Parenteral Total pada Bayi Prematur
- Iktiosis Lamelar pada Anak dengan Riwayat Bayi Kolodion
- Mikofenolat Mofetil sebagai Terapi Sindrom Nefrotik Relaps Sering dan Resisten Steroid pada Anak
- Perbandingan Pemberian Vitamin K Dosis Tunggal Intramuskular pada Bayi Prematur dan Aterm Terhadap Masa Protrombin
- Pola Penyakit dan Karakteristik Pasien Hemato-Onkologi Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/RS Sanglah Denpasar Periode 2000-2005
- Penilaian PEDS pada Anak Usia 6-72 bulan
- Pandangan Baru Pengobatan Glomerulonefritis
- Dampak Kardiotoksik Obat Kemoterapi Golongan Antrasiklin
- Hubungan Pemberian Enteral Makanan Dini dan Pertambahan Berat Badan pada Bayi Prematur