PENGARUH MOISTURE CONTENT EFB TERHADAP KURVA INPUT OUTPUT PLTBS
Abstrak: Kurva input output menggambarkan besarnya masukan (bahan bakar EFB) yang harus diberikan pada unit pembangkit
sebagai fungsi dari
keluarannya. Bahan bakar
yang digunakan adalah
Empty Fruit Bunch (EFB) dengan tingkat moisture content
58,32% (wet-basis), 38,58% (wet-basis),
dan 14,07% (wet-basis) . Diperoleh nilai LHV (Low Heating Value) dari ketiga tingkat moisture content EFB
berturut-turut adalah 1931,09 kkal/kg, 2844,50 kkal/kg, dan 3863,31 kkal/kg. Semakin rendah moisture content EFB, maka nilai kalornya akan semakin tinggi.
Pada pembebanan harian
yang diasumsikan sama
untuk ketiga tingkat
moisture content EFB, didapat
total jumlah EFB
yang dibutuhkan PLTBS
selama satu hari
untuk masing-masing tingkat moisture content
berturut-turut adalah 79,128
ton, 53,719 ton,
dan 39,553 ton.
Harga pengolahan EFB berturut-turut sebesar Rp30,00/kg,
Rp40,00/kg, dan Rp50,00/kg, maka biaya
bahan bakar rata-rata dalam sehari berturut-turut sebesar
Rp59,35/kWh, Rp53,72/kWh,
dan Rp49,44/kWh. Sehingga
dari kurva input output dapat dilihat bahwa EFB dengan
tingkat moisture content tertinggi relatif membutuhkan biaya bahan bakar yang
lebih besar setiap jamnya.
Penulis: Yusak Victory
Sitorus, Ir. M. Natsir Amin, M.M. , Ir. Surya Tarmizi Kasim, M.Si.
Kode Jurnal: jptkomputerdd130100