Pengaruh olahraga aerobik terhadap kadar estradiol pada wanita pascamenopause: studi randomsasi selama 12 minggu
ABSTRAK: Kadar estrogen yang
tinggi dalam sirkulasi dan gaya hidup yang kurang bergerak meningkatkan risiko
terjadinya kanker payudara. Pola hidup yang kurang bergerak dapat diperbaiki
walaupun efek dari aktifitas fisik terhadap pertanda kanker payudara masih
belum diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk menilai efek dari perlakuan
olahraga aerobic selama 12 minggu terhadap kadar estradiol. Penelitian
eksperimental secara random dilakukan pada 42 wanita pascamenopause berumur
50–71 tahun, yang tidak menggunakan terapi hormonal, bertempat tinggal di
Jakarta Timur, dan bersedia mengikuti latihan olahraga secara teratur. Olahraga
aerobik dilakukan dengan intensitas sedang selama 25 menit menggunakan
ergocycle dari Monarch, 3 kali per minggu selama 12 minggu. Selama olahraga,
frekuensi jantung dipertahankan pada 60% x denyut jantung maksimal yaitu 60% x
(220-usia) dan diberikan beban bertahap sampai maksimal 1 kp. Hasil penelitian
menunjukkan pada awal penelitian, kelompok perlakuan dan kontrol tidak didapatkan
adanya perbedaan yang bermakna pada berbagai karakteristik demografi, lamanya
menopause dan kadar estradiol. Setelah diberikan perlakuan olahraga aerobik
pada wanita pascamenopause selama 12 minggu, kadar estradiol pada kelompok
perlakuan (11,59 ± 3,87 pg/ml) terdapat penurunan secara bermakna dibandingkan
kelompok control (16,75 ± 6,83 pg/ml) (p=0,004). Pada 12 minggu, kelompok yang
melakukan olahraga terjadi penurunan kadar estradiol sebesar 54,9%. Olahraga
aerobik yang teratur selama 12 minggu pada wanita pascamenopause usia 50-71 tahun
dapat menurunkan kadar estradiol secara bermakna.
Penulis: Martiem Mawi, Reza
Tandean, Jemmy Hermawan, Maria R. Rahmawati, Lie T. Merijanti dan Nugroho
Abikusno
Kode Jurnal: jpkedokterandd060019