Perbandingan Hasil Pemeriksaan Antinuclear Antibodies dengan Metode Imunofluoresens dan Metode Elisa pada Penderita Tersangka Systemic Lupus Erythematosus di Rumah Sakit Dokter Hasan Sadikin Bandung

Abstrak: Penyakit  Systemic lupus erythematosus (SLE) khas ditandai oleh adanya antibodi antinuklear (ANA). Identifikasi ANA sangat  penting untuk diagnosis dan penatalaksanaan penderita penyakit autoimun. Tujuan penelitian ini adalah  membandingkan validitas pemeriksaan ANA metode imunofluoresens (FANA) dan Metode ELISA (ANA-ELISA) dengan menghitung sensitivitas, spesifisitas, nilai prediksi positif (NPP) dan nilai prediksi negatif (NPN), serta coefficient of agreement.
Enam puluh wanita tersangka penderita penyakit SLE, yang memenuhi   2 atau 3 dari 11 kriteria American College of Rheumatology (ACR) 1997, berusia 15-45 tahun, dari Bagian Ilmu Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Dokter Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, dipilih untuk turut serta dalam penelitian ini. ANA  dalam serum seluruh penderita diidentifikasi dengan metode FANA dan ANA-ELISA kualitatif. Data dianalisis dengan uji diagnostik. Ada  40  orang  didiagnosis  sebagai   penderita  penyakit  SLE  dengan hasil pemeriksaan ANA metode FANA 39 positif dan ANA-ELISA 38 positif. Validitas pemeriksaan FANA dibandingkan dengan ANA-ELISA adalah sebagai  berikut: Sensitivitas 97,5% : 95%; Spesifitas  20% : 45%;  NPP 70,9% : 77,5%; NPN 80% : 80,8% ; 0,215467 : 0,449409.
Kesimpulan: Sensitivitas metode pemeriksaan FANA dan ANA-ELISA adalah  tinggi,  tetapi  ANA-ELISA  lebih  spesifik  dan  signifikan  ( k : 0,449409;  p : 0.0001670) pada diagnosis penderita penyakit Systemic lupus erythematosus.
Kata kunci: ANA, FANA, ANA-ELISA, SLE
Penulis: Penny Setyawati Martioso
Kode Jurnal: jpkedokterandd060042

Artikel Terkait :