Perbandingan Pengaruh Latihan Daya Tahan Aerobik dengan Parameter Laktat dan Denyut Nadi
Abstract: Penelitian ini
dilakukan untuk mengetahui pengaruh latihan daya tahan aerobik yang memakai
parameter metabolisme, yaitu laktat darah dan latihan aerobik yang memakai
parameter kardiovaskuler, yaitu denyut nadi saja.
Naracoba terdiri dari 54 siswa SMU putera dengan rata-rata umur 18,1
tahun (s = 0,94) dan rata-rata berat badan 53,7 kg (s = 6,09). Pembagian
naracoba menjadi 2 grup dilakukan secara acak.
Perlakuan diberikan secara acak, sehingga grup A dilatih dengan LLK (Lari
Lambat Kontinu) yang memakai denyut nadi pada kadar laktat darah 3-4 mmol/l,
sedangkan grup B dilatih dengan LLK yang memakai indikator denyut nadi 130-150
per menit.
Denyut nadi pada kadar laktat darah 3-4 mmol/l diperoleh dengan
interpolasi pada kurva antara denyut nadi dengan kadar laktat darah.
Latihan dilakukan 4 kali dalam seminggu selama 8 minggu, setelah minggu
ke 4 grup A diperiksa kembali denyut nadi pada kadar laktat darah 3-4 mmol/l
untuk digunakan sebagai intensitas latihan 4 minggu berikutnya, sedangkan
intensitas latihan kelompok B tetap memakai denyut nadi 130 – 150 per menit.
Data yang diukur sebelum dan setelah program latihan adalah kapsitas
aerobik, denyut nadi pada ambang anaerobik, waktu tempuh lari 5000 meter.
Data grup A setelah latihan adalah : rata-rata kapasitas aerobik 52.13
ml/kg berat badan/menit (s = 2.889); rata-rata denyut nadi pada ambang
anaerobik 153.8 per menit (s = 5.89); rata-rata waktu tempuh lari 5000 meter
1498.45 detik (s = 164.044).
Data grup B setelah latihan adalah : rata-rata kapasitas aerobik 48,91
ml/kg berat badan/menit (s = 2.705); rata-rata denyut nadi pada ambang
anaerobik 148.4 per menit (s = 7.88); rata-rata waktu tempuh lari 5000 meter
1635,38 detik (s = 174,309).
Hasil uji beda rata-rata kapasitas aerobik, denyut nadi pada ambang anaerobik,
waktu tempuh lari 5000 meter grup A dan grup B setelah latihan dengan uji “t”
tidak berpasangan menunjukkan hasil yang berbeda nyata (p < 0,05). Hal ini
menunjukan latihan aerobik yang memakai parameter laktat lebih besar
meningkatkan kapasitas aerobik, denyut nadi pada ambang anaerobik, dan
performansi lari 5000 meter daripada yang memakai parameter denyut nadi saja.
Direkomendasikan penggunaan parameter laktat sebagai indikator latihan
yang bersifat aerobik maupun latihan yang bersifat anaerobik.
Penulis: Iwan Budiman
Kode Jurnal: jpkedokterandd060050