PERBANDINGAN TAN THIAM HOK, ZIEHL NEELSEN DAN FLUOROKROM SEBAGAI METODE PEWARNAAN BASIL TAHAN ASAM UNTUK PEMERIKSAAN MIKROSKOPIK SPUTUM
Abstrak: Pemeriksaan dahak
secara mikroskopik dengan pewarnaan Basil Tahan Asam (BTA) merupakan
pemeriksaan yang sederhana, cepat, murah, dan cukup sensitif untuk mendukung
diagnosis penyakit tuberkulosis serta untuk menilai kemajuan pengobatan.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan metoda pewarnaan BTA terbaik yang
dapat digunakan secara rutin terutama di laboratorium dengan beban pekerjaan
yang cukup tinggi. Sensitivitas, spesifisitas, nilai prediksi positif dan
negatif tiga macam metode pewarnaan BTA, yaitu Tan Thiam Hok, Ziehl Neelsen,
dan Fluorokrom, dibandingkan terhadap hasil biakan dahak pada medium padat
Lowenstein Jensen sebagai baku emas. Intepretasi hasil pewarnaan mengacu pada
skala IUTLD. Pertumbuhan Mycobacterium tuberculosis didapatkan pada 27 dari 98
spesimen sputum (27,6%) berasal dari 98 penderita tersangka tuberculosis.
Sensitivitas metoda pewarnaan Tan Thiam Hok, Ziehl Neelsen, dan Fluorokrom
adalah 62,9%, 81,5%, dan 92,6%, sedangkan spesifisitasnya berturut-turut adalah
92,9%, 91,6%, dan 91,1%. Nilai prediksi positif berturut-turut adalah 77,3%,
78,6%, dan 71,4%, sedangkan nilai prediksi negatif adalah 86,8%, 92,9%, dan
96,8%. Dari penelitian ini didapatkan bahwa Ziehl Neelsen merupaka metoda
terbaik dan dapat dilakukan di laboratorium sederhana.
Keywords: Acid Fast Staining,
Sputum, Pulmonary Tuberculosis, Tan Thiam Hok, Ziehl Neelsen, Fluorochrome, Lowenstein
Jensen
Penulis: A. Karuniawati, E. Risdiyani, S. Nilawati, Prawoto,
Y. Rosana, B. Alisyahbana, I. Parwati, Wia Melia, T.M. Sudiro
Kode Jurnal: jpkedokterandd050036