STANDAR KINERJA KARYAWAN
Ada beberapa Standar Kinerja Karyawan. Menurut A. Dale
Timpe (1999: 247), menyatakan bahwa standar kerja merupakan: Standar kerja
dianggap memuaskan bila pernyataannya menunjukkan beberapa bidang pokok
tanggung jawab karyawan, memuat bagaimana suatu kegiatan kerja akan dilakukan,
dan mengarahkan perhatian kepada mekanisme kuantitif bagaimana hasil-hasil
kinerja diukur.
Menurut Wirawan (2009: 67) “Standar kinerja adalah
target, sasaran, tujuan upaya kerja karyawan dalam kurun waktu tertentu. Dalam
melaksanakan pekerjaannya, karyawan harus mengarahkan semua tenaga, pikiran,
ketrampilan, pengetahuan, dan waktu kerjanya untuk mencapai apa yang ditentukan
oleh standar kinerja”.
Menurut Randall S. Schular & Susan E. Jackson (1999: 11)“Ada tiga
jenis dasar kriteria kinerja”, yaitu:
- Kriteria berdasarkan sifat (memusatkan diri pada karakteristik pribadi seorang karyawan).
- Kriteria berdasarkan perilaku (kriteria yang penting bagi pekerjaan yang membutuhkan hubungan antar personal).
- Kriteria berdasarkan hasil (kriteria yang fokus pada apa yang telah dicapai atau dihasilkan).
Menurut Soekidjo Notoatmodjo (2003: 143) “Untuk
mencapai tujuan kinerja karyawan maka dapat dinilai dari tiga hal, meliputi: penilaian
harus mempunyai hubungan dengan pekerjaan, adanya standar pelaksanaan kerja,
praktis (mudah dipahami atau dimengerti karyawan atau penilai)”.
Menurut Suyadi Prawirosentono (2008: 27), kinerja
dapat dinilai atau diukur dengan beberapa indikator yaitu:
Efektifitas
Efektifitas yaitu bila tujuan kelompok dapat dicapai dengan kebutuhan
yang direncanakan.
Tanggung jawab
Merupakan bagian yang tak terpisahkan atau sebagai akibat kepemilikan
wewenang.
Disiplin
Yaitu taat pada hukum dan aturan yang belaku. Disiplin karyawan adalah
ketaatan karyawan yang bersangkutan dalam menghormati perjanjian kerja dengan
perusahaan dimana dia bekerja.
Inisiatif
Berkaitan dengan daya pikir, kreatifitas dalam bentuk suatu ide yang
berkaitan tujuan perusahaan. Sifat inisiatif sebaiknya mendapat perhatian atau
tanggapan perusahaan dan atasan yang baik. Dengan perkataan lain inisiatif
karyawan merupakan daya dorong kemajuan yang akhirnya akanmempengaruhi kinerja
karyawan.
Dari uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa banyak
kriteria kinerja, maka peneliti menggunakan kriteria kinerja menurutSuyadi
Prawirosentono yang meliputi: efektifitas, tanggung jawab, disiplin dan
inisiatif. Berbagai macam jenis pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan tentunya
membutuhkan kriteria yang jelas, karena masing-masing pekerjaan tentunya
mempunyai standar yang berbeda-beda tentang pencapaian hasilnya.
Seperti telah dijelaskan bahwa yang memegang peranan
penting dalam suatu organisasi tergantung pada kinerja pegawainya. Agar pegawai
dapat bekerja sesuai yang diharapkan, maka dalam diri seorang pegawai harus
ditumbuhkan motivasi bekerja untuk meraih segala sesuatu yang diinginkan.
Apabila semangat kerja menjadi tinggi maka semua pekerjaan yang dibebankan
kepadanya akan lebih cepat dan tepat selesai. Pekerjaan yang dengan cepat dan
tepat selesai adalah merupakan suatu prestasi kerja yang baik.