STRES PADA KEJADIAN STROKE
Penulis: Stroke merupakan penyebab kematian terbesar ketiga
didunia dengan laju mortalitas 18-37
%, stroke terjadi
berkaitan dengan faktor
resiko salah satunya
adalah stres. Penanganan terhadap
stres perlu diprioritaskan, karena
departemen kesehatan pada tahun
2008 mencatat sekitar
10 % dari
seluruh penduduk Indonesia
mengalami stres. Tujuan dari
penelitian ini adalah
mengetahui stres pada
kejadian stroke. Penelitian
ini menggunakan rancangan penelitian
deskriptif dengan pendekatan
cross sectional dan pengambilan sampel
nonprobability sampling dengan
teknik purposive sampling
dan analisa data menggunakan uji univariat. Jumlah sampel adalah 90
responden penderita stroke. Teknik pengambilan
data menggunakan kuesioner
Depression Anxiety Stres Scale
42 (DASS 42),
dengan nilai signifikan
< α (0.05)
diberikan kepada seluruh penderita stroke yang terdiri dari
stroke tidak berulang dan stroke
berulang. Hasil analisis data
penelitian stres pada
kejadian stroke, didapatkan
50 responden stroke
tidak berulang (55,6 %) yang terdiri dari 13 responden (26 %) tidak
stres, 19 responden (38 %) stres ringan, 14 responden (28 %) stres sedang dan 4
responden (8 %) stres berat. 40 responden
mengalami stroke berulang (44,4 %) yang meliputi 6 responden (15 %) tidak JURNAL NURSING
STUDIES, Volume 1, Nomor 1 Tahun 2012, Halaman
184stres, 11 responden
(27 %) stres
ringan, 14 responden
(35 %) stres
sedang dan 9 responden (22,5 %) stres berat. Kesimpulan
dari penelitian ini sebanyak 71 responden (78,9 %) mengalami stres. Saran bagi rumah sakit, asuhan keperawatan
yang diberikan perawat dapat diarahkan untuk pengendalian faktor resiko stres.
Abstrak: Gabriella Adientya,
Fitria Handayani
Kode Jurnal: jpkeperawatandd120170