Analisa Kuantitatif Residu Insektisida Profenofos pada Cabai Merah Segar dan Cabai Merah Giling di Beberapa Pasar Tradisional Kota Medan Tahun 2012
Abstract: Residu insektisida
pada tanaman dapat berasal dari hasil penyemprotan pada tanaman. Residu
insektisida terdapat pada semua tubuh tanaman seperti batang, daun, buah, dan
juga akar. Khususnya pada buah, residu ini terdapat pada permukaan maupun
daging dari buah tersebut. Profenofos
merupakan salah satu bahan aktif dari jenis insektisida golongan organofosfat
yang digunakan untuk melindungi tanaman cabai dan tidak boleh melebihi batas
maksimum residu (BMR) yang ditetapkan oleh Standar Nasional Indonesia (SNI)
yaitu 5 mg/kg.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui residu insektisida
profenofos pada cabai merah segar dan cabai merah giling di beberapa pasar
tradisional Kota Medan.
Penelitian ini adalah penelitian survei yang bersifat deskriptif yaitu
menggambarkan kuantitas residu insektisida profenofos pada cabai merah segar
dan cabai merah giling di beberapa pasar
tradisional Kota Medan. Sampel diambil secara purposive sampling yaitu 5 (lima)
pasar tradisional Kota Medan yang dari tiap pasar diambil 1(satu) penjual yang
menjual cabai merah segar dan cabai merah giling. Penetapan kadar residu
profenofos yang ditentukan dengan menggunakan Kromatografi Gas dilengkapi
dengan detector spesifik.
Hasil penelitian ini menunjukkan,
bahwa dari 10 sampel yang diteliti terdapat 3 (tiga) sampel yang positif
mengandung residu insektisda profenofos yaitu cabai merah segar dari Pasar
Aksara dengan nilai 0,733 mg/kg, cabai merah segar dari Pasar Sukaramai dengan
nilai 1, 205 mg/kg, dan cabai merah giling dari Pasar Petisah dengan nilai 0,
128 mg/kg dan masih berada dibawah batas maksimum residu (BMR) yang ditetapkan
oleh Standar Nasional Indonesia (SNI).
Berdasarkan penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapatnya 3
(tiga) sampel yang positif mengandung insektisida profenofos di beberapa pasar
tradisional Kota Medan. Oleh karena itu, disarankan kepada konsumen agar lebih
memperhatikan cara pencucian cabai sebelum digiling, sedangkan untuk petani
lebih memperhatikan cara pemakaian pestisida.
Penulis: Khodijah Tussolihin
Dalimunthe
Kode Jurnal: jpkesmasdd120102