ASPEK-ASPEK CARING
Ada beberapa Aspek-aspek Caring. Menurut Watson (2004) caring yang
diharapkan dalam keperawatan adalah sebuah perilaku perawatan yang didasari
dari beberapa aspek. Aspek-aspek caring menurut Watson adalah sebagai berikut:
Pembentukan sistem nilai
humanistic dan altruistik
Individu merupakan totalitas dari bagian-bagian memiliki harga diri didalam
dan dari dirinya yang memerlukan perawatan, penghormatan, dipahami dan
kebutuhan untuk dibimbing. Disamping itu lingkungan (perawat) yang memiliki
sifat caring dapat meningkatkan dan membangun potensi seseorang untuk membuat
pilihan tindakan terbaik bagi dirinya.
Manifestasi perilaku caring perawat berdasarkan pengertian humanistic and
altruistik adalah memanggil nama pasien dengan nama yang paling disukai,
memenuhi dan merespon panggilan pasien dengan segera, menghormati dan
melindungi privacy pasien menghargai dan menghormati pendapat dan keputusan
pasien, menghargai dan mengakui sistim nilai pasien, melakukan pengakuan terhadap
kebutuhan pasien. Perilaku ini dilakukan perawat saat pengkajian, perencanaan,
tindakan dan evaluasi.
Menanamkan sikap penuh pengharapan
(Faith hope)
Dapat dilakukan dengan cara memfasilitasi dan meningkatkan asuhan keperawatan.
Di samping itu, perawat meningkatkan prilaku klien dalam mencari pertolongan
kesehatan dan membantu memahami alternatif terapi yang diberikan, memberi
keyakinan akan adanya kekuatan penyembuhan atau kekuatan spiritual dan penuh pengharapan.
Manifestasi perilaku caring perawat berdasarkan pengertian faith hope
adalah memberi motivasi kepada pasien untuk terus berusaha mencari pengobatan
dan perawatan, melaksanakan perawatan dengan kepedulian yang tinggi,
menganjurkan pasien untuk terus berdoa demi kesembuhannya, menunjukkan sikap
yang hangat, kesan mendalam pada pasien.
Menumbuhkan sensitifitas terhadap
diri dan orang lain
Perawat harus bisa belajar menghargai kesensitifan dan perasaan kepada
klien, sehingga ia sendiri dapat menjadi lebih sensitif, murni, dan bersikap
wajar pada orang lain karena penerimaan terhadap perasaan diri merupakan
kualitas personal yang harus dimiliki perawat sebagai orang yang memberi
bantuan kepada pasien.
Manifestasi perilaku caring perawat berdasarkan pengertian menumbuhkan
sensitifitas terhadap diri dan orang lain adalah menunjukkan sikap tenang dan
sabar, menemani atau mendampingi pasien, menawarkan bantuan dan memenuhi
kebutuhan pasien.
Mengembangkan hubungan saling
percaya dan membantu
Sikap ini merupakan hubungan saling menguntungkan dan sangat penting bagi
terbentuknya transcultural caring atau bersikap caring antara perawat dan
pasien yang dapat meningkatkan penerimaan perwujudan perasaan baik positif
maupun negatif. Hubungan ini menyangkut 3 hal yaitu: kecocokan yang meliputi
kesesuaian dengan kenyataan, kejujuran, ketulusan (tidak minta imbalan) dan
nyata: non possessive warmth ditunjukkan dengan bicara dengan volume suara rendah,
rileks, sikap terbuka dan ekspresi wajah sesuai dengan komunikasi orang lain.
Manifestasi perilaku caring perawat berdasarkan pengertian mengembangkan
hubungan saling percaya dan membantu adalah mengucapkan salam dan
memperkenalkan diri serta menyepakati dan menepati kontrak yang dibuat bersama,
mempertahankan kontak mata, berbicara dengan suara lembut, posisi berhadapan,
menjelaskan prosedur, mengorientasikan klien baru, melakukan terminasi. Perawat
memberikan informasi dengan jujur, dan memperlihatkan sikap empati yaitu turut
merasakan apa yang dialami pasien.
Meningkatkan dan menerima ekspresi
perasaan positif dan negatif pasien
Tujuan dari sikap ini adalah untuk menciptakan hubungan perawat-pasien
yang terbuka, saling menghargai perasaan dan pengalaman antara perawat, pasien
dan keluarga. Perawat harus memahami dan menerima pikiran dan perasaan baik
positif ataupun negatif yang berbeda pada situasi berbeda.
Manifestasi perilaku caring perawat berdasarkan meningkatkan dan menerima
ekspresi perasaan positif dan negatif klien adalah memberi kesempatan pada
pasien untuk mengekspresikan perasaannya, perawat mengungkapkan penerimaannya
terhadap pasien, mendorong pasien untuk mengungkapkan harapannya, menjadi
pendengar yang aktif
Menggunaan metode secara
sistematis dalam penyelesaian masalah untuk pengambilan keputusan
Perawat menggunakan metoda proses keperawatan sebagai pola pikir dan
pendekatan dalam penyelesaian masalah dan mengambil keputusan secara sistematis.
Manifestasi perilaku caring perawat berdasarkan menggunaan metode secara
sistematis dalam penyelesaian masalah untuk pengambilan keputusan adalah melakukan
proses keperawatan sesuai masalah pasien, memenuhi kebutuhan pasien, melibatkan
pasien, menetapkan rencana keperawatan bersama dengan pasien, melibatkan pasien
dan keluarga dalam setiap tindakan dan evaluasi tindakan.
Meningkatkan pembelajaran dan
pengajaran interpersonal
Caring efektif bila dilakukan melalui hubungan interpersonal sehingga
dapat memberikan asuhan mandiri, menetapkan kebutuhan personal, dan memberikan
kesempatan untuk pertumbuhan personal pasien. Manifestasi perilaku caring
perawat berdasarkan meningkatkan pembelajaran dan pengajaran interpersonal
adalah menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pemberian pendidikan kesehatan
sesuai kebutuhan pasien, menjelaskan keluhan secara rasional dan ilmiah,
meyakinkan pasien tentang kesediaan perawat untuk memberikan informasi.
Menciptakan lingkungan fisik,
mental, sosiokultural, dan spritual yang mendukung
Perawat perlu mengenali pengaruh lingkungan internal dan eksternal pasien
terhadap kesehatan kondisi penyakit pasien. Manifestasi perilaku caring perawat
berdasarkan menciptakan lingkungan fisik, mental, sosiokultural, dan spritual
yang mendukung adalah menyetujui keinginan dan memfasilitasi klien untuk
bertemu dengan pemuka agama dan menghadiri pertemuannya, bersedia mencarikan alamat
atau menghubungi keluarga yang ingin ditemui oleh pasien, menyediakan tempat
tidur yang selalu rapih dan bersih, menjaga kebersihan dan ketertiban ruang
perawatan.
Memenuhi kebutuhan dasar manusia
dengan penuh penghargaan dalam rangka mempertahankaaan keutuhan dan martabat
manusia
Perawat perlu mengenali kebutuhan komperhensif diri dan pasien. Pemenuhan
kebutuhan paling dasar perlu dicapai sebelum beralih ke tingkat selanjutnya.
Kebutuhan pasien yang paling rendah adalah biofisikal misalnya makan, minum,
eliminasi, dll. Kebutuhan aktualisasi yang tertinggi dari kebutuhan intra dan
interpersonal. Manifestasi perilaku caring perawat berdasarkan memenuhi kebutuhan
dasar manusia dengan penuh penghargaan dalam rangka mempertahankaaan keutuhan
dan martabat manusia adalah bersedia memenuhi kebutuhan pasien dengan tulus dan
menyatakan perasaan bangga dapat menolong pasien, menghargai dan menghormati
privacy pasien, menunjukkan kepada pasien bahwa pasien orang yang pantas dihormati
dan dihargai.
Mengijinkan untuk terbuka pada
eksistensial fenomonological agar pertumbuhan diri dan kematangan jiwa pasien
dapat dicapai
Fenomenologi yaitu tentang data serta situasi yang membantu pemahaman
pasien terhadap fenomena. Psikologi esksistensial adalah keberadaan ilmu
tentang manusia yang digunakan untuk menganalisis fenomenologi.
Watson mengatakan hal ini sulit dipahami dan yang termasuk dalam hal ini
adalah pengalaman berpikir dan memprofokasi untuk pemahaman yang lebih baik
tentang diri sendiri. Manifestasi perilaku caring perawat berdasarkan
mengijinkan untuk terbuka pada eksistensial fenomonological agar pertumbuhan
diri dan kematangan jiwa pasien dapat dicapai adalah memberi kesempatan kepada
pasien dan keluarga untuk melakukan hal-hal yang bersifat ritual, memfasilitasi
pasien dan keluarga dalam keinginannya untuk melakukan therapi alternatif
sesuai pilihannya, memotivasi pasien dan keluarga untuk berserah diri kepada
Tuhan Yang Maha Esa, menyiapkan pasien dan keluarga saat mengahadapi fase
berduka.
Kesepuluh faktor kuratif ini perlu selalu dilakukan
oleh perawat agar semua aspek dalam diri pasien dapat tertangani sehingga
asuhan keperawatan profesional dan bermutu dapat diwujudkan. Selain itu,
melalui penerapan faktor karatif ini perawat juga dapat belajar untuk lebih memahami
diri sebelum mamahami orang lain.