EFIKASI DIRI DAN LAMA PEMBERIAN AIR SUSU IBU SAJA SELAMA 2 BULAN POSTPARTUM
Abstrak: air susu ibu (ASI)
memberikan manfaat yang besar untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi,
imunologis, dan psikologis serta ekonomi. Meskipun manfaat ASI sudah jelas bagi
ibu dan bayi, namun pemberian ASI kepada bayi masih rendah. Pemberian ASI saja
di provinsi Kalimantan Selatan hanya sampai bayi berumur kurang dari 2 bulan
dengan pencapaian ASI eksklusif di bawah angka nasional. Penelitian tentang
hubungan efikasi diri dengan lama pemberian ASI telah dilakukan di negara maju,
namun hal ini belum ditemukan di Indonesia. Tujuan: tujuan penelitian ini
adalah untuk menganalisis korelasi efikasi diri dengan lama pemberian ASI, dan
besar risiko efikasi diri rendah terhadap lama pemberian ASI selama 2 bulan
postpartum. Metode: Penelitian kohort prospektif dilakukan di RSUD Ulin
Banjarmasin periode Februari sampai Mei 2011, dengan menggunakan teknik
consecutive sampling berjumlah 81 ibu. Pengambilan data dilakukan pada hari
pertama postpartum dan dilakukan kunjungan rumah pada 2 bulan postpartum untuk
menganalisis efikasi diri. Data dianalisis menggunakan uji Mann Whitney, Spearman
rank, dan risiko relatif. Hasil: hasil penelitian menunjukkan bahwa 56 (69%)
dari 81 ibu memberikan ASI kepada bayinya <60 hari, lama pemberian ASI pada
ibu dengan efikasi diri tinggi vs rendah adalah 49,27 (23,5) vs 34,50 (18,9)
hari (p=0,005); korelasi efikasi diri dengan lama pemberian ASI adalah r=0,357
(p=0,001); risiko pemberian ASI <60 hari pada efikasi rendah 1,93 kali lebih
tinggi daripada efikasi diri tinggi (p=0,037). Simpulan: ibu dengan efikasi diri
tinggi lebih lama memberikan ASI dibandingkan dengan efikasi diri rendah,
terdapat korelasi positif antara efikasi diri pada hari pertama postpartum
dengan lama pemberian ASI pada 2 bulan postpartum. Efikasi diri ibu yang rendah
merupakan faktor risiko terhadap lama pemberian ASI selama 2 bulan postpartum.
Penulis: Zakiah, Adjat Sedjati
Rasyad, H.R Muchtan Sujatno
Kode Jurnal: jpkesmasdd120110