Evaluasi Pelaksanaan Program Jaminan Persalinan Ditinjau Dari Persepsi Pengguna Dan Penyedia Layanan Di Puskesmas Mengwi I Tahun 2012
Abstrak: Program Jampersal
diselenggarakan untuk mencapai target MDGs 2015 yakni menurunkan kejadian
kematian ibu melahirkan dan kematian bayi. Puskesmas Mengwi I sebagai salah
satu unit pelaksana tingkat dasar yang melaksanakan program Jampersal
mendapatkan jumlah kunjungan dan penggunaan layanan persalinan berfluktuatif.
Karena itu dibutuhkan perhatian lebih terhadap kualitas pelayanan yang
diberikan kepada pasien. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan
gambaran mengenai persepsi pengguna yang dilihat dari kelima dimensi mutu
pelayanan kesehatan, serta persepsi penyedia layanan dilihat dari pelaksanaan
program, hambatan, dan dukungan.
Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif crossectional dengan
menggabungkan metode kuantitatif dan kualitatif. Sampel penelitiannya 65 orang
penggunayang sedang memanfaatkan pelayanan Jampersal selama waktu
penelitianserta 3 orang dari pihak Puskesmasdipilih dengan mengikuti asas
kecukupan dan kesesuaian, yang diambil dengan teknik non probability sampling
dengan jenis convenience sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan
kuesioner dan wawancara mendalam yang kemudian ditranskrip dan dianalisis secara
deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa lima dimensi mutu memiliki persepsi
‘kurang baik’ dengan persentase masing-masing sebesar, penampilan pelayanan 8
orang (12,3%), dimensi kehandalan 19
orang (29,2%) dimensi ketanggapan 9 orang (13,8%), dimensi kepercayaan 11 orang
(16,9%), dan dimensi perhatiansebesar 16 orang (24,6%).Pelayanan Jampersal di
Puskesmas Mengwi I merupakan program yang mendapatkan respon yang baik dari
segi pengguna maupun tenaga kesehatan.
Dukungan terhadap keberlangsungan program motivasi internal dari petugas
dalam bentuk komitmen untuk memberikan
pelayanan yang professional. Hambatan yang muncul kekurangan tenaga non medis
untuk mengoptimalisasi program
Persepsi baik yang paling rendah adalah kehandalan kinerja petugas yaitu
70,8% dan persepsi baik yang paling tinggi adalah perwujudan pelayanan
kesehatan yaitu 87,7%. Pelaksanaan program Jampersal hendaknya dibarengi dengan
sosialisasi yang baik dan dilakukan secara menyeluruh kepada pihak manajemen,
petugas kesehatan, serta kepada masyarakat/ibu hamil.Harapannya adalah agar
tidak terjadi kesimpangsiuran informasi sehingga terjadi kesesuaian antara
pelaksanaan di lapangan dengan perencanaan program Jampersal. Dengan demikian
tujuan diselenggarakannya program Jampersal dalam upaya menurunkan angka
kematian ibu akibat melahirkan dan bayi baru lahir dapat terwujud.
Penulis: I Gusti Bagus Wisma
Adiputra
Kode Jurnal: jpkesmasdd130281