FREKUENSI KONSELING GIZI, PENGETAHUAN GIZI IBU DAN PERUBAHAN BERAT BADAN BALITA KURANG ENERGI PROTEIN (KEP) DI KLINIK GIZI PUSKESMAS KUNCIRAN, KOTA TANGERANG

Abstrak; Indonesia  masih  menghadapi  empat  masalah  gizi  utama,  salah  satunya  adalah Kurang Energi Protein (KEP). Intervensi gizi melalui suplementasi, fortifikasi dan pendidikan  gizi  merupakan  langkah  penanggulangan  masalah  gizi  yangmemberikan  hasil  yang  efektif  dan  efisien.  Penelitian  ini  bertujuan  untuk menganalisa  hubungan  antara  frekuensi  konseling  gizi,  pengetahuan  gizi  ibu dengan  perubahan  berat  badan  balita  KEP  di  Klinik  Gizi  Puskesmas  Kunciran Kota Tangerang. Jenis penelitian ini adalah asosiatif dengan pendekatan crosssectional.  Populasi dalam  penelitian ini  adalah  seluruh  balita KEP yang datang ke  Klinik  gizi  Puskesmas  Kunciran  rujukan  dari  posyandu  dan  Klinik Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)  pada  hari Selasa, dan sampel  didapat 46  orang  ibu  balita.  Analisa  data  menggunakan  Uji  Pearson  Product  Moment Correlation.  Sebagian  besar responden  berumur  26-30 tahun (30,4%), memiliki tingkat pendidikan SD (43,5%), dan tidak bekerja (84,8%), sebagian besar balita adalah  perempuan  (67,4%)  dan  berumur  12-35  bulan  (56,5%).  Hasil menunjukkan  bahwa  tidak  ada  hubungan  antara  ketiga  variabel  tersebut dengan  nilai  korelasi  masing-masing  (0.109,  0.156,  dan  0.170).  Tidak  ada hubungan  antara  frekuensi  konseling  gizi,  pengetahuan  gizi  ibu  dengan perubahan  berat  badan  balita  KEP.  Namun  berdasarkan  grafik  boxplot  ada tendensi antara frekuensi konseling gizi,  pengetahuan gizi ibu  dan umur balita dengan perubahan berat badan balita KEP.
Kata kunci: frekuensi konseling gizi, pengetahuan gizi, perubahan berat badan
Penullis: Fajar Nova Cahyani, Antonius Sri Hartono, Iskari Ngadiarti
Kode Jurnal: jpkesmasdd100096

Artikel Terkait :