HUBUNGAN DEMAND KB DENGAN PEMAKAIAN METODE KONTRASEPSI IUD WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKOHARJO
Abstrak: Upaya
pemerintah dalam menggalakan
program KB di
Kabupaten Sukoharjo mampu menekan tingkat fertilitas dari angka 4,3 pada
tahun 1980 menjadi 1,5 pada tahun 2000.
Keberhasilan ini perlu
dicermati oleh karena
sumbangan penurunan fertilitas
berasal dari pemakaian metode kontrasepsi Non MKJP yang secara tidak langsung menunjukan angka
droup out yang
relatif tinggi. Setiap
pasangan yang menggunakan kontrasepsi dilandasi keinginan
yang jelas, apakah untuk menunda kehamilan dan mengatur kelahiran ataupun
membatasi jumlah anak. Tujuan
penelitian adalah mengetahui hubungan antara demand
KB dengan pemakaian
metode kontrasepsi IUD.
Mengetahui faktor yang paling
berpengaruh terhadap pemakaian
metode kontrasepsi IUD.
Metode Penelitian: Penelitian
menggunakan data primer 2007.
Design penelitian cross sectional terhadap 187 wanita berumur
20-49 tahun, kawin,
mempunyai anak lebih
atau sama dengan
satu dan menggunakan metode
kontrasepsi modern kurang
dari satu tahun.
Analisis data dengan univariat, bivariat
dengan uji chi
square dan multivariat
dengan regresi logistik.
Hasil penelitian menunjukan bahwa
secara analisis bivariat
terdapat hubungan yang
signifikan antara demand/alasan KB , jumla anak dengan pemakaian metode
kontrasepsi IUD (p<0,05), sedangkan
akses pelayanan tidak
menunjukan hubungan dengan
pemakaian metode kontrasepsi IUD
(p>0,05). Faktor yang
paling berpengaruh terhadap
pemakaian metode kontrasepsi IUD
adalah Demand KB.
Penulis: Maryatun, Indarwati
Kode Jurnal: jpkesmasdd100059