PEMBERIAN TABLET EFFERVESCENT ROSELLA UNGU MENURUNKAN NILAI MDA (MALONDIALDEHID) TIKUS WISTAR YANG DIPAPAR MINYAK JELANTAH
ABSTRAK: Pemanfaatan rosella
merah sudah banyak dikenal oleh masyarakat yaitu sebagai minuman seduhan,
sirup, pewarna alami makanan, dan lain-lain. Sedangkan pemanfaatan rosella ungu
sampai saat ini masih belum populer. Dengan adanya pengolahan kelopak rosella
ungu menjadi tablet effervescent sebagai suplemen antioksidan, maka akan
memberikan nilai tambah dari kelopak rosella ungu. Tujuan dari penelitian ini
yaitu menentukan formulasi proporsi antara jumlah filtrat rosella ungu dengan
dekstrin dan penggunaan alat pengering yang baik untuk mendapatkan perlakuan
terbaik tablet effervescent dengan sifat fisik, kimia, aktivitas antioksidan
dan organoleptik yang terbaik pada produk tablet effervescent rosella ungu. Perlakuan terbaik
akan dilakukan uji secara in vivo dengan
analisa MDA. Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap
(RAL) yang tersusun atas 2 faktor, di mana faktor I terdiri dari 3 level, yaitu
prosentase penambahan bahan pengisi dekstrin (b/v filtrat rosella) = 40%, 50%,
60%, dan faktro II terdiri dari 3 level, yaitu metode pengeringan = oven
kabinet, oven listrik, dan oven vakum. Masing-masing kombinasi perlakuan
dilakukan 3 kali ulangan. Data kuantitatif yang diperoleh dari hasil penelitian
akan dianalisa dengan menggunakan analisa varian (ANOVA) dan dilanjutkan dengan
uji BNT dengan selang kepercayaan 5% dan 1%, sedangkan data yang diperoleh akan
dilakukan pengujian sensoris (organoleptik). Hasil penelitian menunjukkan bahwa
baik perlakuan penambahan konsentrasi bahan pengisi ataupun alat pengering
berpengaruh nyata (α = 0,05) terhadap nilai pH, derajat kemerahan, aktivitas
antioksidan, kadar antosianin, kecepatan larut, dan organoleptik. Pemilihan
perlakuan terbaik untuk parameter fisik, kimiawi, dan organoleptik diperoleh dari
kombinasi tablet effervescent rosella
ungu 50% dengan metode pengeringan vakum. Untuk hasil analisa MDA didapat aktivitas
antioksidan terbaik pada dosis II 225 mg.
Penulis: Arya Ulilalbab,
Anugerah Dany Priyanto, Hafiz Iqbal Maulana, Faurita Resti Puspitasari, Efi
Fitriani, Teti Estiasih
Kode Jurnal: jpkesmasdd120023