PENGARUH SUPLEMENTASI BESI DAN ZINC TERHADAP KADAR Hb DAN KESEGARAN JASMANI REMAJA PUTRI YANG ANEMIA DEFISIENSI BESI (Studi Kasus Siswi SMK Negeri 8 Mataram - NTB)
ABSTRAK: Anemia kekurangan zat
besi pada gadis remaja masih menjadi masalah gizi di dunia, terutama di
negara-negara berkembang. Gadis remaja berisiko tinggi anemia, karena mereka
mengalami menarche, kebutuhan yang
tinggi terhadap zat besi sebagai unsur untuk pertumbuhan, dan sebagian besar
mengonsumsi mikronutrien rendah karena konsumsi makanan yang buruk. Anemia
memiliki efek buruk bagi kebugaran fisik, karena untuk melakukan sesuatu kita
perlu cukup hemoglobin untuk mengikat O2. Besi dan seng adalah hal penting
untuk hemoglobin dan kebugaran fisik manusia. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk menganalisis pengaruh suplementation besi dan besi plus suplementation
seng pada hemoglobin dan kebugaran fisik gadis remaja. Desain Penelitian ini adalah
studi eksperimental acak benar True menggunakan uji true experiment randomized
pre post test desain pre test dengan double blinded treatment pengobatan.
Populasi penelitian adalah siswi kelas X dan XI SMKN 8 Mataram dengan kriteria
inklusif berusia 15 sampai 18 tahun, tidak obesitas, Hb < 12 mg/dl, dan
tidak sakit. Subjek dipilih dengan sampling acak sederhana (n = 28) dalam dua
kelompok, kelompok kontrol menerima 15 mg zat besi ditambah plasebo dan
kelompok perlakuan menerima 15 mg zat besi ditambah seng 15 mg selama 12 hari
minggu suplementasi intermiten. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suplementasi
dengan besi atau besi dan seng secara signifikan meningkatkan tingkat
hemoglobin (p = 0,000 untuk setiap kelompok) dan kebugaran IKB (indeks
kesanggupan badan) atau fisik (p = 0,002 untuk kelompok kontrol dan p = 0,001
untuk kelompok perlakuan). Kadar hemoglobin, efek suplementation ada perbedaan
signifikan antara kontrol dan kelompok perlakuan (p = 0,275) dan untuk
kebugaran fisik ada perbedaan dari kedua kelompok (p = 0,001). Tidak ada
perbedaan dengan uji statistik, perubahan tingkat hemoglobin terdapat perbedaan
dari kedua kelompok pada kenyataannya. Tingkat kelompok perlakuan semakin
meningkat lebih tinggi daripada kelompok kontrol dalam hemoglobin dan kebugaran
fisik. Disimpulkan bahwa dengan seng ditambahkan ke suplemen zat besi dapat
meningkatkan tingkat Hb dan kebugaran fisik yang lebih tinggi dari suplementasi
besi tanpa seng. Pada remaja anemia, mereka membutuhkan suplemen zat besi yang
cukup karena perbedaan tingkat Hb meningkat tidak significan antara kelompok
yang mendapatkan pertambahan seng atau tidak. Dibutuhkan program pendidikan
gizi untuk suplementasi zat besi.
Penulis: Endy Bebasari Ardhana
Putri, R. Bambang Wirjatmadi, Merryana Adriani
Kode Jurnal: jpkesmasdd120025