BAGAIMANA KELOMPOK AHMADIYAH SEHARUSNYA BERAKULTURASI DALAM PERPEKTIF ISLAM MAINSTREAM: PERAN KONGRUENSI DAN EVALUASI IDEOLOGI

ABSTRAK: Di  dalam  penelitian  ini,  kami  memeriksa  sejauh  apa  kongruensi  dan  evaluasi  terhadap  ideologi  menjadi faktor  penentu  orientasi  akulturasi  individu  anggota  kelompok  mayoritas  terhadap  kelompok  minoritas. Secara  spesifik,  kami  memeriksa  orientasi  akulturasi  individu  anggota  kelompok  Islam  mainstream terhadap  dua  kelompok  Ahmadiyah,  yaitu  Ahmadiyah  Lahore  (kongruensi  ideologi  tinggi  dengan  Islam mainstream)  dan  Qadiyan  (kongruensi  ideologi  rendah  dengan  Islam  mainstream).  Hasil  menunjukkan individu  cenderung  mengevaluasi  secara  positif  kelompok  yang  memiliki  kongruensi  id eologi  yang  tinggi dengan Islam mainstream (Ahmadiyah  Lahore).  Sedangkan evaluasi cenderung  negatif terhadap  kelompok yang  memiliki  ideologi  yang  berkongruensi  rendah  dengan  Islam  mainstream  (Ahmadiyah  Qadiyan). Evaluasi  yang  positif  (atau  negatif)  sebagai  implikasi  dari  kongruensi  ideologi  menentukan  preferensi individu  tentang  bagaimana  seharusnya  kelompok-kelompok  minoritas  (Ahmadiyah  Lahore  dan  Qadiyan) seharusnya  berakulturasi  di  dalam  masyarakat.  Secara  spesifik,  evaluasi  positif  terhadap  kelompok Ahmadiyah  Lahore  berdampak  pada  preferensi  individu  untuk  menerima  kelompok  tersebut  untuk berakulturasi dengan orientasi integrasi atau individualisme. Sedangkan evaluasi negatif terhadap kelo mpok Ahmadiyah  Qadiyan  berdampak  pada  preferensi  individu  untuk  menolak  kelompok  tersebut  untuk berakulturasi  dengan  orientasi  integrasi  atau  individualisme,  terlebih  menginginkan  kelompok  tersebut untuk menggunakan strategi ekslusi, asimilasi, dan segregasi.  
Kata-kata kunci: Kongruensi ideologi, orientasi akulturasi, evaluasi terhadap ideology
Penulis: Nanda Khairani Simamora
Kode Jurnal: jppsikologisosialdd140015

Artikel Terkait :

Jp Psikologi Sosial dd 2014