BAGAIMANA KELOMPOK AHMADIYAH SEHARUSNYA BERAKULTURASI DALAM PERPEKTIF ISLAM MAINSTREAM: PERAN KONGRUENSI DAN EVALUASI IDEOLOGI
ABSTRAK: Di dalam
penelitian ini, kami
memeriksa sejauh apa
kongruensi dan evaluasi
terhadap ideologi menjadi faktor penentu
orientasi akulturasi individu
anggota kelompok mayoritas
terhadap kelompok minoritas. Secara spesifik,
kami memeriksa orientasi
akulturasi individu anggota
kelompok Islam mainstream terhadap dua
kelompok Ahmadiyah, yaitu
Ahmadiyah Lahore (kongruensi
ideologi tinggi dengan
Islam mainstream) dan Qadiyan
(kongruensi ideologi rendah
dengan Islam mainstream).
Hasil menunjukkan individu cenderung
mengevaluasi secara positif
kelompok yang memiliki
kongruensi id eologi yang
tinggi dengan Islam mainstream (Ahmadiyah Lahore).
Sedangkan evaluasi cenderung
negatif terhadap kelompok yang memiliki
ideologi yang berkongruensi
rendah dengan Islam
mainstream (Ahmadiyah Qadiyan). Evaluasi yang
positif (atau negatif)
sebagai implikasi dari
kongruensi ideologi menentukan
preferensi individu tentang bagaimana
seharusnya kelompok-kelompok minoritas
(Ahmadiyah Lahore dan
Qadiyan) seharusnya
berakulturasi di dalam
masyarakat. Secara spesifik,
evaluasi positif terhadap
kelompok Ahmadiyah Lahore berdampak
pada preferensi individu
untuk menerima kelompok
tersebut untuk berakulturasi
dengan orientasi integrasi atau individualisme. Sedangkan evaluasi negatif
terhadap kelo mpok Ahmadiyah
Qadiyan berdampak pada
preferensi individu untuk
menolak kelompok tersebut
untuk berakulturasi dengan orientasi
integrasi atau individualisme, terlebih
menginginkan kelompok tersebut untuk menggunakan strategi ekslusi,
asimilasi, dan segregasi.
Penulis: Nanda Khairani
Simamora
Kode Jurnal: jppsikologisosialdd140015

Artikel Terkait :
Jp Psikologi Sosial dd 2014
- PERSEPSI DUKUNGAN SOSIAL DAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU DI DENPASAR
- HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA MASYARAKAT TERHADAP MUSLIMAH BERCADAR DENGAN JARAK SOSIAL
- Hubungan dukungan sosial dan trait kecemasan dengan trauma pada korban perdagangan manusia
- Peningkatan kemampuan berbahasa melalui metode berkomunikasi dengan gambar pada anak dengan ciri gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas
- Bermain dan kompetensi sosial anak: Studi meta-analisis
- KECEMASAN SOSIAL KAUM HOMOSEKSUAL GAY DAN LESBIAN
- IN-GROUP FAVORITSM PADA MAHASISWA AKTIVIS DITINJAU DARI KONSTRUAL DIRI INDEPENDEN-INTERDEPENDEN
- KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MASA PENSIUN
- ADVERSITY QUOTIENT DITINJAU DARI ORIENTASI LOCUS OF CONTROL PADA INDIVIDU DIFABEL
- VALIDITAS DAN RELIABILITAS SKALA SELF-EFFICACY
- KESEPIAN PEMILIK HEWAN PELIHARAAN YANG TINGGAL TERPISAH DARI KELUARGA
- HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA MAHASISWA UNIVERSITAS ESA UNGGUL
- Kepercayaan Mahasiswa Terhadap Ustadz: Pendekatan Indigenous Psikologi
- Self Objektif Remaja dalam Keluarga Jawa
- Hubungan Antara Efikasi Diri Karier Dengan Kematangan Karier Pada Remaja Di Daerah Kota Tangerang
- Efektivitas Program Resolusi Konflik Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Sosial Siswa Yang Terlibat Perilaku Bullying
- FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN PEKERJA SEKS TIDAK MENGAKSES HIV-VOLUNTARY COUNSELING AND TESTING
- Hubungan antara Kematangan Emosi dan Penyesuaian Sosial dengan Alienasi pada Siswi SMP Islam Terpadu Ihsanul Fikri Boarding School Magelang
- Studi Kasus Konflik Beragama Pada Anak Yang Berasal Dari Keluarga Beda Agama
- Hubungan antara Kematangan Emosi dan Dukungan Emosi dengan Penerimaan pada Ibu yang Memiliki Anak Autis di SLB Negeri Semarang
- STUDI FENOMENOLOGI MENGENAI PENYESUAIAN DIRI PADA WANITA BERCADAR
- PENGARUH GAYA HIDUP HEDONIS TERHADAP PERILAKU KONSUMTIF PADA PRAMUGARI MASKAPAI PENERBANGAN “X”
- Pengaruh Implementasi Program “Temanku Sahabatku” dalam Meningkatkan Perilaku Prososial Anak Pra Sekolah
- KONFORMITAS MAHASISWA PADA KOS BARU (Studi Komparasi Mahasiswa Baru dan Mahasiswa Lama di Lingkungan UNNES)
- Penskalaan Thurstone pada Aitem Thyroid Dysfunction Questionnaire (TDQ) Berbasis Gejala Biopsikososial