Gaya Penyelesaian Konflik Perkawinan Pada Pasangan Dual Earner
Abstrak: Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui bagaimana gaya penyelesaian konflik perkawinan pada
pasangan yang sama-sama bekerja. Gaya penyelesaian konflik adalah perilaku yang
dilakukan berulang-ulang oleh indivdu seperti menghindar, mengancam, atau
bekerjasama dalam menyelesaikan konflik (Hocker & Wilmot, 1991). Gaya penyelesaian konflik
terdiri dari avoidance
style, compromise style,
competitive style, collaborative
style, accommodating style (Thomas & Kilmann, 1975 dalam Olson &
DeFrain, 2003). Pasangan dual-earner adalah pasangan suami istri yang memiliki
pekerjaan untuk mendapatkan penghasilan dalam kurun waktu (Hayghe, 1981 dalam
Anderson, 1993). Gaya ini yang akan digunakan untuk mencari jawaban atas
pertanyaan bagaimana gaya penyelesaian konflik perkawinan pada pasangan yang
bekerja.
Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif, menggunakan metode
studi kasus pada dua pasangan suami istri yang bekerja. Kriteria subjek dalam
penelitian ini adalah sepasang suami istri berstatus menikah dan tinggal bersama,
sama-sama bekerja dan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Penggalian
data dan informasi dilakukan dengan melakukan observasi, wawancara dengan
panduan umum pada kedua subjek pasangan. Analisis data dilakukan menggunakan
teknik analisis tematik dengan theory driven.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua pasangan subjek memiliki gaya
penyelesaian konflik yang berbeda. Subjek pasangan 1 menggunakan gaya yang sama
yaitu accommodating style. Banyak sumber
yang menyebabkan konflik, namun konflik yang paling memuncak ketika masalah
penerapan cara mendidik anak dan pengambilan waktu istri untuk kerja lembur,
biasanya konflik mereda ketika keduanya saling mengalah. Subjek pasangan 2
menggunakan competitive style dan accommodating style. Ada beberapa sumber yang
memicu konflik, namun konflik yang paling memuncak ketika suami tetap
mempertahankan pada prinsip hidupnya, lebih-lebih terkait dengan teman kantor istri, konflik
biasanya mereda ketika istri memilih mengalah sementara suami tetap teguh pada
prinsipnya.
Penulis: Theresia Aitta
Gradianti, Veronika Suprapti
Kode Jurnal: jppsikologiperkembangan140028