Hubungan Intensitas Latihan Musik Gamelan Bali dan Kecerdasan Emosional
Abstrak: Kecenderungan remaja
kini semakin banyak
mengalami kesulitan emosional
sehingga dibutuhkan suatu
cara untuk mengatasinya, seperti
mengembangkan kecerdasan emosional
remaja. Pengembangan kecerdasan
emosional remaja dapat dilakukan
melalui musik, salah satunya dengan musik tradisional Indonesia yaitu gamelan
Bali. Latihan gamelan Bali
dimainkan oleh sekelompok
individu secara bersama-sama
dengan mengikuti aturan
atau pakem tertentu.
Pada saat berlatih gamelan,
selain memiliki tugas
untuk memukul alat
gamelannya sendiri, individu
juga harus memperhatikan alat
gamelan yang dimainkan
oleh rekan dalam
kelompok gamelan sehingga,
dapat menghasilkan bunyi gamelan
yang harmonis (Donder,
2005). Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui
hubungan antara intensitas latihan musik gamelan Bali dan
kecerdasan emosional.
Penelitian ini menggunakan
metode kuantitatif korelasional
dengan jumlah responden
135 orang mahasiswa
ISI Denpasar. Metode pengambilan sampel menggunakan purposive sampling
dan alat pengumpul data menggunakanSkala Intensitas Latihan Musik Gamelan Bali
(r = 0,848) dan Skala Kecerdasan Emosional (r = 0,772). Metode analisis data menggunakan korelasi
product moment, yang
kemudian diperoleh hasil
sebesar 0,550. Hasil
penelitian ini menunjukkan ada
hubungan positif antara
intensitas latihan musik
gamelan Bali dan
kecerdasan emosional yaitu semakin
tinggi intensitas latihan
musik gamelan Bali
maka semakin tinggi
pula kecerdasan emosional.
Sumbangan yang dapat diberikan
variabel intensitas latihan
musik gamelan Bali
terhadap variabel kecerdasan
emosional sebesar 30,25%,
sedangkan sebesar 69,75% dipengaruhi oleh faktor lain di luar variabel
intensitas latihan musik gamelan Bali. Faktor
lain di luar
variabel intensitas latihan
musik gamelan Bali
menurut Goleman (1997)
adalah lingkungan keluarga,
lingkungan non keluarga, fisik, dan psikis.
Penulis: Nyoman Wiraadi Tria
Ariani dan Luh Made Karisma Sukmayanti S.
Kode Jurnal: jppsikoterapidd130030