PERILAKU AGRESIF ANGGOTA ORGANISASI KEMASYARAKATAN (ORMAS) “X” DI PROVINSI D.I. YOGYAKARTA
Abstrak: Penelitian ini
dilakukan untuk memahami dinamika psikologis perilaku agresif anggota
organisasi kemasyarakatan (ormas) di Provinsi D.I Yogyakarta. Metode penelitian
ini adalah metode kualitatif. Responden adalah anggota aktif ormas yang pernah
terlibat dalam peristiwa kekerasan yang dilakukan oleh kelompok ormas tersebut.
Hasil analisis data menemukan beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku agresi
anggota ormas “X” ini meliputi pengaruh kelompok, deindividuasi, frustrasi, alcohol
dan obat-obatan, serta lingkungan fisik tempat tinggal. Perilaku agresif yang
dimunculkan oleh anggota ormas meliputi agresi fisik dan agresi verbal.Agresi
fisik berupa perusakan sarana umum, melukai korban, dan pertikaian antar
kelompok.Agresi verbal berupa pelecehan, penindasan, intimidasi. Perilaku
agresif anggota ormas “X” dilakukan secara spontan, seperti melakukan serangan
balasan ketika salah satu anggotanya menjadi korban pengeroyokan, melakukan
penindakan pada isu-isu tertentu yang terjadi dengan segera, dan melakukan
penyerangan ketika ada kelompok lain yang mengancam keberadaan ormas “X”.
Perilaku agresif yang anggota ormas “X” terhadap kelompok atau instansi lain
juga meliputi perilaku agresif yang tidak tampak secara langsung. Hal ini
antara lain berupa perilaku tidak memberikan dukungan, menolak diajak kerja
sama, dan melakukan boikot terhadap kegiatan tertentu.
Penulis: Ibnu
Sutowo&Susilo Wibisono
Kode Jurnal: jppsikologiklinisdd130012

Artikel Terkait :
Jp Psikologi Klinis dd 2013
- Proactive Coping pada Orang dengan Lupus (Odapus) Remaja
- Strategi Coping pada Family Caregiver Pasien Gagal Ginjal Kronis yang menjalani Hemodialisa
- Parenting Stress pada Ibu dengan Anak Penderita Duchenne Muscular Dystrophy
- Adult Romantic Attachment pada Dewasa Muda yang Mengalami Childhood Abuse
- Hubungan Antara Gaya Kelekatan Menghindar dengan Strategi Regulasi Emosi Expressive Suppression pada Remaja Perokok
- Hubungan antara Kesepian dengan Ide Bunuh Diri pada Remaja dengan Orangtua yang Bercerai
- Tahapan Pengambilan Keputusan untuk Meninggalkan Hubungan Pacaran dengan Kekerasan pada Perempuan Dewasa Awal Ditinjau dari Stages of Change
- Coping Stres pada Penderita Diabetes Mellitus Pasca Amputasi
- Hubungan Persepsi Dukungan Sosial dengan Penerimaan Diri Pasien Penderita Diabetes Mellitus Pasca Amputasi
- Pengaruh Ekspektansi pada Minuman Beralkohol terhadap Konsumsi Minuman Beralkohol
- Stockholm Syndrome pada Wanita Dewasa Awal yang Bertahan dalam Hubungan yang Penuh Kekerasan
- Prediktor Health Locus Of Control terhadap Health Seeking Behavior pada Wanita Dewasa Madya yang Menderita Kanker Payudara
- GAMBARAN COPING STRES PADA PENDERITA DYSTONIA DI JAKARTA
- PENGARUH PELATIHAN BERPIKIR POSITIF TERHADAP PENINGKATAN KONSEP DIRI PADA REMAJA DIFABEL DI BBRSBD PROF. DR. SOEHARSO SURAKARTA
- Perbedaan Derajad Disfungsi Ereksi Pria Dewasa Awal Ditinjau Dari Tingkat Stres Di Kelurahan Jagalan Surakarta
- Hubungan Antara Dukungan Sosial dan Efikasi Diri dengan Kecemasan Menghadapi Dunia Kerja pada Penyandang Tuna Daksa
- Kesejahteraan Psikologis pada Orang dengan Lupus (Odapus) Wanita Usia Dewasa Awal Berstatus Menikah
- SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN DALAM MENGHADAPI UJIAN NASIONAL
- SELF CONCEPT DENGAN ADVERSITY QUOTIENT PADA KEPALA KELUARGA DIFABEL TUNA DAKSA
- MEKANISME PERTAHANAN EGO PADA ANAK JALANAN
- TINGKAT KECEMASAN PADA SANTRI PONDOK PESANTREN
- Hubungan antara Kebermaknaan Hidup dengan Kemandirian pada Remaja
- Hubungan Antara Penyesuaian Diri Dan Dukungan Sosial Terhadap Stres Lingkungan Pada Santri Baru
- Hubungan Antara Komunikasi Efektif Orangtua Dan Anak Dengan Tingkat Stres Pada Remaja Siswa SMK Negeri 6 Yogyakarta