BENTUK INTERAKSI NELAYAN DI TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) MINA BAHARI EMPAT LIMA DEPOK PARANGTRITIS KRETEK BANTUL YOGYAKARTA
Abstrak: Seperti yang
kita tahu bahwa
negara Indonesia adalah
negara agraris yang
sebagian penduduknya bekerja sebagai petani dan nelayan. Pulau Jawa
merupakan salah satu pulau di Indonesia
yang menjadi penghasil ikan terbesar,
salah satunya berada di Pantai Depok yang berada
di Yogyakarta. Kebanyakan
nelayan yang berada
di Pantai Depok
bukanlah asli warga Pantai
Depok tetapi merupakan
pendatang yang berasal
dari daerah Cilacap. Dengan banyaknya
pendatang yang berada
di Pantai Depok
menyebabkan para nelayan yang berada disana harus melakukan
adaptasi dengan lingkungan baru mereka,
salah satu caranya adalah dengan berinteraksi. Berdasarkan haltersebut, tujuan
dilakukan penelitian ini untuk mengetahui
bentuk interaksi nelayan
yang berada di
Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Mina Bahari Empat Lima Depok
Parangtritis Kretek Bantul Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan
metode penelitian kualitatif
deskriptif. Sumber data
yang diperoleh melalui kata-kata
dan tindakan, sumber tertulis serta foto. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah
wawancara, observasi, dan
dokumentasi. Sumber utama dalam
penelitian ini adalah
para nelayan yang berada
di Pantai Depok.
Teknik pemilihan informan yang
digunakan adalah teknik
purposive sampling. Teknik
validitas data menggunakan teknik
triangulasi sumber. Teknik
analisis data menggunakan
model analisis interaktif Miles
dan Huberman yang terdiridari
pengumpulan data, reduksi data, penyajian
data, dan penarikan
kesimpulan. Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa terdapat interaksi
sosial nelayan yang
berada di Pantai
Depok. Bentuk interaksi
antar nelayan meliputi: Pertama,
kerjasama yang dilakukan para nelayan antara lainadalah hal pekerjaan, misalnya
menolong nelayan lain
jika ada salah
satu nelayan yang
mengalami kesulitan di tengah
laut. Kedua, akomodasi
yang dilakukan para
nelayan apabila adamasalah biasanya berwujud toleransi dan
mediasi. Ketiga, kontravensi antar nelayan hanya terjadi jika ada salah satu
nelayan mendapatkan hasil tangkapan lebih banyak dan nelayan lain merasa iri,
tetapi hal itu tidak menimbulkan masalah. Keempat, persaingan yang terjadi antar nelayan
merupakan persaingan yang
sehat, dimana persaingan
tersebut dijadikan sebagai motivasi.
Kelima, konflik yang
terjadi diantara nelayan
biasanya dipicu karena masalah pribadi
antar nelayan satu
dengan yang lainnya.
Bentuk interaksi terjadi
karena dipengaruhi oleh kesamaan
nasib, kesamaan tempat
tinggal, kesamaan pemikiran
dan kesamaan profesi.
Penulis: RANI DANIK SAPUTRI
Kode Jurnal: jpsosiologidd140043