BUDAYA “SAMBATAN” DI ERA MODERNISASI (Study Kasus Di Desa Gumukrejo, Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali)

Abstrak: Sambatan merupakan sebuah kegiatan kerja sama yang umumnya ada pada masyarakat pedesaan di jawa. Sambatan merupakan bagian dari bentuk sistem tolong menolong yang pada dasarnya tidak ada sistem upah pada pelaksanaan kerjanya. Tolong menolong dalam masyarakat desa telah menjadi kebiasaan dalam menjalani kehidupan bermasyarakat didesa, dengan masyarakat yang saling tolong menolong diharapkan ikatan persaudaraan dalam masyarakat akan semakin erat dan niscaya kerukunan akan tercipta. Sehingga kegiatan tolong menolong besar manfaatnya bagi kehidupan masyarakat pedesaan. Modernisasi membawa dampak bagi kehidupan masyarakat saat ini, tuntutan terhadap spesialisasi pekerjaan yang menuntut keahlian membuat masyarakat berlomba-lomba untuk mendapatkan gelar ahli. Hal tersebut berdampak pada sistem tolong. menolong dan sistem kerja sama gotong royong pada masyarakat pedesaan. Dengan adanya tenaga ahli yang merambah pada kehidupan masyarakat saat ini secara tidak langsung melunturkan rasa untuk saling tolong menolong dan bergotong royong dalam masyarakat, dan hal tersebut digantikan dengan hadirnya tenaga ahli yang dibayar untuk keahlianya tersebut. Masyarakat desa yang tadinya saling tolong menolong dan bergotong royong untuk menggerjakan sesuatu, seperti membangun rumah, acara pesta dll, dengan adanya modernisasi yang melahirkan tenaga ahli, ada sebuah pemikiran bahwa pekerjaan yang menggunakan tenaga ahli akan lebih cepat dan lebih baik jika dibandingkan dengan pekerjaan yang dilakukan dengan tolong menolong ataupun gotong royong. Sehingga hal tersebut dikhawatirkan akan menghilangkan eksistensi dari kegiatan tolong menolong seperti sambatan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa modernisasi mempunyai pengaruh terhadap budaya sambatan.
Kata Kunci: Modernisasi, Sambatan, Desa
Penulis: Sri Maryani
Kode Jurnal: jpsosiologidd130244

Artikel Terkait :