DIVERSITAS IDENTITAS DAN KEKERASAN DALAM RELASI PASANGAN GAY-LESBIAN DI YOGYAKARTA

Abstrak: Penelitian  ini  bertujuan  untuk  mengetahui  bagaimana diversitas  identitas  gay-lesbian dan  dampak diversitas tersebut terhadap kekerasan dalam relasipasangan gay-lesbian di Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan  metode  kualitatif  deskriptif.  Subyek  penelitian  ditentukan  menggunakan  teknik purposive  sampling dan  snowball  sampling berdasarkan  rekomendasi  anggota  PLUSH.  Kriteria informan yaitu individu yang berorientasi seksual terhadap sesama jenis kelamin, mengenal label, dan pernah  atau  berpotensi  mengalami  kekerasan  baik  verbal  maupun  fisik  dalam  hubungan  bersama pasangan  homoseksualnya.  Teknik  pengumpulan  data  dilakukan  dengan  observasi,  wawancara,  dan analisis dokumen. Validitas dan reliabilitas data pada penelitian ini menggunakan triangulasi sumber. Konsep  analisis  data  interaktif  Miles  dan  Huberman  mulai  dari  pengumpulan  data,  reduksi  data, penyajian  data,  hingga  pada  penarikan  kesimpulan  digunakan  dalam  menganalisis  data  pada penelitian  ini.  Hasil  penelitian  ini  menemukan  bahwa  diversitas  identitas  gay-lesbian dikonstruksi secara  sosial  melalui  saluran-saluran  sosial  yaitu  keluarga,  teman  sebaya,  media  massa,  dan  media sosial,  kemudian  diaktualisasikan  dalam  pelabelan.  Pada  kelompok  lesbian terdapat  label  butch, femme,danandrogini. Pada kelompok gayterdapat label top, bottom,danvers.Namun, ada juga gaylesbian yang  mengidentifikasikan  dirinya  no  label.  Pelabelan  dalam  relasi  pasangan  gay-lesbian cenderung  bersifat  heteronormatif,  artinya  pasangan  gay-lesbian menerapkan  pola  hubungan heteroseksual  dalam  peran  seksual  dan  sosial  dengan pasangannya.  Berdasarkan  hal  tersebut,  pola relasi  pasangan  gay-lesbian membentuk  empat  model  yaitu  heteronormativitas  penuh  (menerapkan penuh  peran  seksual  dan sosial  heteronormatif),  heteronormativitas  sebagian (menerapkan  sebagian peran  seksual  atau  sosial  heteronormatif),  heteronormativitas  permukaan  (hanya  penampilan  yang menunjukan  sisi  maskulin-feminin),  dan  heteronormativitas  bebas  (menerapkan  secara  bebas mengenai  peran  seksual,  peran  sosial,  dan  penampilan).  Dampak  diversitas  identitas  gay-lesbianterhadap kekerasan, cenderung mendorong terjadinya  bentuk-bentuk kekerasan antara lain kekerasan verbal, fisik, psikis, dan seksual.
Kata Kunci: Lesbian, Gay
Penulis: DYAH ARIE PURWANTI
Kode Jurnal: jpsosiologidd140047

Artikel Terkait :