FENOMENA PEREMPUAN PENGANGKUT GARAM (STUDI KASUS DIDESA KEDUNGMUTIH, KECAMATAN WEDUNG, KABUPATEN DEMAK)
Abstrak: Mengangkut garam
merupakan jenis pekerjaan
yang lazimnya dikerjakan
oleh laki-laki karena pekerjaan
ini membutuhkan tenaga
fisik yang ekstra
kuat. Perempuan pengangkut garam mampu mengangkut dengan
jarak kurang lebih 100 m sedangkan laki-laki pengangkut garam mengangkut dari
kapal menuju pangkalan dengan jarak yang hanya 5 m. Perbedaan jarak yang
sangat signifikan antara
perempuan pengangkut garam
dan laki-laki menjadi menarik untuk
diteliti. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui
fenomena perempuan pengangkut
garam. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk
memahami fenomena apa yang dialami oleh subjek penelitian, sedangkan sumber
data penelitian yang digunakan
adalah metode observasi,
wawancara, dokumentasi dan kepustakaan. Pengambilan
sampel menggunakan metode
purposive sampling. Uji
validitas data menggunakan triangulasi
data. Teknik analisis
melalui 4 langkah
yaitu pengumpulan data, reduksi
data, penyajian data,
dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
faktor-faktor yang menyebabkan
perempuan bekerja sebagai pengangkut garam di Desa Kedungmutih
khususnya di pangkalan KUB (Kelompok
Usaha Bersama) Bina Karya
yaitu untuk membantu
perekonomian keluarga dan
mengisi waktu senggang. Ketertarikan
mereka berawal dari
lingkungan masyarakat yang
mayoritas mata pencahariannya adalah
petani garam serta
motivasi mereka bekerja
sebagai pengangkut garam karena
alokasi waktu kerja tidak mengekang (santai) sehingga masih bisa melakukan pekerjaan rumah
tangga. Dampak negatif
dari adanya fenomena perempuan
pengangkut garam yaitu
menyebabkan interaksi di dalam masyarakat
yang semakin renggang. Dampak positifnya
bagi keluarga aktivitas ini mampu membantu perekonomian mereka.
Penulis: ROHMATUL ULYAH
Kode Jurnal: jpsosiologidd140074