FENOMENA PETUGAS SPBU PEREMPUAN DI KABUPATEN SLEMAN

Abstrak: SPBU  (Stasiun  Pengisian  Bahan  Bakar  untuk  Umum)  merupakan  prasarana  umum yang disediakan oleh PT. Pertamina untuk masyarakatluas guna memenuhi kebutuhan bahan bakar.  SPBU  mempekerjakan  laki-laki  dan  perempuan  sebagai  petugasnya.  Penelitian  ini bertujuan untuk mengetahui pencitraan diri petugas SPBU perempuan, latar belakang bekerja sebagai  petugas  SPBU  perempuan,  hak  dan  kewajibannya,  dampak  peran,  dan   faktor pendukung  dan  penghambat  yang  mereka  alami  dalam  melaksanakan  pekerjaan  sebagai petugas SPBU. Penelitian ini dilakukan di beberapa  SPBU di Kabupaten Sleman. Penelitian ini  merupakan  penelitian  deskriptif  kualitatif.  Teknik  pengambilan  sampel  menggunakan teknik  purposive  sampling,  melalui  teknik  ini  diharapkan  sampel  yang  ada  benar-benar mampu memberikan informasi yang tepat mengenai fokus penelitian tersebut. Pengumpulan data  dilakukan  dengan  observasi  langsung  dan  wawancara.  Validitas  data  dengan menggunakan  triangulasi  data  sumber  yaitu  teknik  pemeriksaan  keabsahan  data  dengan membandingkan  pernyataan  informan  satu  dengan  informan  lain.  Analisis  data  dilakukan dengan  beberapa  tahap  yaitu  pengumpulan  data,  reduksi  data,  penyajian  data,  kemudian dilakukan  penarikan  kesimpulan  hasil  penelitian.  Hasil  penelitian  menunjukkan  bahwa perempuan merasa bahwa pekerjaan sebagai petugas SPBU layak dan mampu dilakukan oleh perempuan.  Sehingga  pekerjaan  sebagai  petugas  SPBU  dapat  dilakukan  oleh  laki-laki  dan perempuan.  Hak  yang  diperoleh   petugas  laki-laki  dan  perempuan  sebagai  petugas  SPBU sama, tetapi untuk pembagian tugas perempuan tidak  mendapat  shiftmalam. Petugas SPBU perempuan  rentan  mengalami  gangguan  kesehatan  berupa  sesak  nafas  dan  gangguan kehamilan akibat menghirup aroma bensin. Selain itu, mereka juga rentan terhadap gangguan pelecehan  seksual  walaupun  dalam  kategori  ringan  seperti  siulan  menggoda,  dan memandangi dari atas sampai bawah. Faktor pendukungpekerjaan mereka antara lain ijin dan dukungan  dari  orang  tua,  jarak  yang  dekat  antara  rumah  dan  tempat  kerja,  serta  adanyainteraksi  yang  harmonis  sesama  rekan  kerja.  Sedangkan  faktor  penghambatnya,  peraturan perusahaan  tidak  mengijinkan  perempuan  menikah  untuk  bekerja,  ketidakpastian  jam istirahat, dan pelanggan yang sulit diajak berkomunikasi.
Kata Kunci: SPBU, Perempuan, Gender
Penulis: AYATINA NURHIDAYATI
Kode Jurnal: jpsosiologidd140070

Artikel Terkait :