MENGUNGKAP PEMIKIRAN LIBERAL AGAMA DI KALANGAN SANTRI
Abstrak: Perlawanan agama
terhadap modernitas membuka mata kita, bahwa sebuah argumentasi dalam zone
pemikiran sudah berakhir dan memasuki zone empiris. Hasilnya adalah sebuah konflik horizontal
yang mempertemukan kelompok
islam fundamentalis dan radikal dengan islam toleran dan menjadi pemikiran
liberal. Islam liberal tidak selalu identik dengan liberalisme barat, tetapi
memiliki tradisi yang kuat dalam dunia islam. Akar pemikiran menjadi sebuah
pendapat dalam dunia islam yang menstereotipekan para santri. Mereka adalah
kelompok tradisional dan konvensional sepanjang masa. Pesantren memiliki kekuatan
mengatasi benturan modernitas karena memiliki daya adaptasi yang tinggi,
toleran dan humanis, yang dapat dikategorisasikan sebagai islam liberal. Hal
ini menunjukan sesuai dengan karakter pemikiran islam, yakni rahmatan lil
alammin. Tulisan ini menunjukan respon positif yang digambarkan oleh madrasah
shalafiah menuju modernitas, juga kemampuannya menunjukan identitas dirinya
sebagai pesantren di tengah modernitas dengan budaya konsumsinya. Didalamnya
juga mengkaji sumberdaya yang dimiliki
oleh madrasah shalafiah.
Tulisan ini menemukan akar dari pemikiran agama liberal
yang direpresentasikan melalaui pengetahuan agama yang mendalam dan keinginan untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan. Poin yang perlu digarisbawahi adalah tidak
melihat permasalahan sosial dengan pandagan hitam dan putih.
Penulis: Saefuddin
Kode Jurnal: jpsosiologidd140012