MODAL SOSIAL DALAM MENGATASI KONFLIK SOSIAL PASAR TRADISIONAL (Studi Di Pasar Sandang Tegal Gubug Kecamatan Arjawinangun Kabupaten Cirebon Provinsi Jawa Barat)

Abstrak: Pasar tradisional tidak akan terlepas dari munculnya konflik sosial, namun modal  sosial  juga  masih  turut  aktif  dalam  perkembangan  pasar.  Adanya penelitian ini dirancang untuk mengetahui modal sosial dalam mengatasi konflik sosial  pasar  tradisional.  Secara  khusus  penelitian  ini  akan  menjawab  tiga permasalahan  yaitu  mengidentifikasi  konflik  sosial  yang  terjadi  di  pasar tradisional, mengidentifikasi modal sosial yang adadi dalam pasar tradisional, dan mendeskripsikan  peran  modal  sosial  dalam  mengatasi  konflik  sosial  pasar tradisional.
Penelitian  ini  menggunakan  pendekatan  kualitatif  dengan  analisis deskriptif  dengan  lokasi  di  pasar  Sandang  Tegal  Gubug.  Pemilihan  informan dalam  penelitian  ini  dilakukan  dengan  teknik  purposive  sampling,  yakni pengambilan  data  dari  informan  yang  telah  dikriteriakan  sebelumnya.  Kriteria tersebut  adalah  para  pedagang,  pembeli,  dan  pengelola  pasar  Sandang  Tegal Gubug. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan  dokumentasi.  Teknik  validitas  data  dilakukan  dengan  teknik  triangulasi sumber. Teknik analisis data menggunakan model analisis Milles dan Huberman yang  meliputi  pengumpulan  data,  reduksi  data,  penyajian  data,  dan  penarikan kesimpulan.
Hasil  penelitian  ini  menyatakan  bahwa:  1)  konflik  sosial  yang  terjadi  di dalam Pasar Sandang Tegal Gubug dapat dikategorikanmenjadi dua bentuk yaitu konflik  vertikal  dan  konflik  horizontal,  hal  itu  dilihat  berdasarkan  posisi  atau kedudukan  para  pelaku  konflik  di  dalam  pasar.  2)  modal  sosial  yang  terbangun diantaranya terdapat jaringan, kepercayaan, norma dan inovasi. Jaringan berperan untuk  membantu  dalam  mendapatkan  rekan  bisnis,  mengakses  barang  atau informasi.  Kepercayaan  berperan  untuk  meminimalisir kesalahan/kerugian, meminimalisir  terjadinya  konflik,  memperkuat  hubungan  antar  sesama,  dan memberikan rasa aman antar sesama. Norma berperan untuk memberikan batasan tentang hubungan yang dibentuk, memberikan aturan dalam menjalin hubungan, serta meminimalisir terjadinya kesalahan.  Inovasi berperan sebagai daya dorong dalam  menuntut  kreativitas  serta  meminimalisir  homogenitas  produk  yang diperjualbelikan untuk menghindari tajamnya persaingan.  3) adanya modal sosial yang  terbangun  di  dalam  Pasar  Sandang  Tegal  Gubug  seperti  jaringan, kepercayaan,  norma,  dan  inovasi  dapat  berperan  aktif  dalam  mengatasi  konflik sosial yang terjadi di Pasar Sandang Tegal Gubug.
Kata Kunci: Modal sosial, konflik sosial, pasar tradisional
Penulis: IIS SHOLIHA
Kode Jurnal: jpsosiologidd140062

Artikel Terkait :