PERAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DALAM MENGATASI PENYALAHGUNAAN NAPZA MASYARAKAT YOGYAKARTA
Abstrak: Tujuan penelitian
ini (1) mendeskripsikan peran
Badan Narkotika Nasional
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dalam mengatasi penyalahgunaan NAPZA
masyarakat Yogyakarta dan (2) mendeskripsikan persepsi
masyarakat terhadap Badan
Narkotika Nasional Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan
teknik pengumpulan data: observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi pustaka.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah
purposive sampling. Sumber data
meliputi sumber data primer
yang diperoleh melalui
observasi dan wawancara
serta sumber data
sekunder diperoleh melalui dokumentasi dan studi pustaka. Validitas yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
triangulasi sumber. Teknik
analisis data menggunakan
teknik analisis model
interaktif Miles dan Huberman
yakni pengumpulan data,
reduksi data, penyajian
data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini
adalah (1) Badan Narkotika Nasional Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (BNNP
DIY) dalam menjalankan perannya secara garis besar ada dua yaitu demand reduction
dan supply reduction. Dua peran tersebut kemudian diimplementasikan ke dalam
tiga bidang yaitu pencegahan,
pemberantasan, dan pemberdayaan
masyarakat. Bidang pencegahan dengan cara memberikan sosialisasi
ke masyarakat akan bahaya narkoba, membentuk kader anti narkoba, dan
pemberian buku saku
P4GN kepada masyarakat.
Bidang pemberantasan dengan memetakan jaringan
narkoba, interdiksi, operasi
terpadu, mewaspadai prekursor.
Bidang pemberdayaan masyarakat dalam bentuk pemberian keterampilan kepada
pengguna dan mantan pengguna
narkoba, pelaksanaan lomba
sekolah bebas narkoba,
dan pemanfaatan mobil
BNNP DIY. (2) Persepsi
masyarakat terhadap BNNP
DIY adalah lembaga
yang menangani kasus narkoba. Hasil dari penelitian ini
persepsi masyarakat terhadap BNNP DIY dinilai masih belum maksimal dalam
menjalankan perannya. Alasannya
karena BNNP DIY
belum menjadwalkanpertemuan rutin
dengan mitranya, sosialisasi
yang dilakukan juga
belum menjangkau semua masyarakat, dan dampaknya masih kurang
terasa terhadap masyarakat Yogyakarta. Alasan yang lain karena
masyarakat sendiri kesadarannya
masih dinilai kurang
terhadap kasus penyalahgunaan
narkoba yang ada di lingkungan sekitarnya.
Penulis: NIMAS PUTRI
PRAMUSINTA
Kode Jurnal: jpsosiologidd140041