PERAN JARINGAN SOSIAL DALAM PAGUYUBAN TRAH MARTODIKORO DI DUSUN BODEH KELURAHAN AMBARKETAWANG KECAMATAN GAMPING KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA

Abstrak: Paguyuban Trah Martodikoro merupakan salah satu paguyuban  yang ada  di Dusun  Bodeh  Ambarketawang  Gamping  Sleman  Yogyakarta.  Keturunan Martodikoro yang terdiri dari anak, cucu,  menantu  membentuk Paguyuban Trah Martodiko.  Paguyuban  Trah  Martodikoro  memiliki  sejumlah  pengurus  dan anggota  yang  memiliki  peran  masing-masing  sehingga  membentuk  jaringan sosial.  Berdasarkan  hal  tersebut,  penelitian  ini  bertujuan  untuk  mendeskripsikan peran  jaringan  sosial  dalam  Paguyuban  Trah  Martodikoro  dan  kendala  dalam Paguyuban Trah Martodikoro. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dijabarkan  secara  deskriptif  dengan  sumber  data  yang  terdiri  dari  pengurus  dan anggota  Paguyuban  Trah  Martodikoro.  Teknik  pengumpulan  data  dalam penelitian  ini  adalah  observasi,  wawancara,  dan  dokumentasi.  Teknik  sampling yang digunakan yaitu purposive sampling. Adapun validitas data dalam penelitian ini  menggunakan  teknik  triangulasi  sumber,  serta  analisis  data  menggunakan analisis interaktif Milles dan Hubberman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Paguyuban Trah Martodikoro merupakan sebuah paguyuban yang didirikan pada tahun  1998  dengan  tujuan  untuk  mengumpulkan  anggota  keluarga  keturunan Martodikoro.  Jumlah  anggota  hingga  saat  ini  berjumlah  sekitar  581.  Jaringan sosial  total  terdiri  dari  keturunan  Martodikoro  yaitu  anak,  cucu,  dan  menantu. Jaringan  yang  terbentuk  yaitu  jaringan  secara  internal  keluarga  dan  jaringan eksternal  keluarga.  Jaringan  partial  Paguyuban  Trah  Martodikoro  terdiri  dari pengurus  maupun  anggota  memiliki  peran  berbeda.  Peran  jaringan  sosial  secara total dalam Paguyuban Trah Martodikoro adalah menumbuhkan ikatan kerjasama yang  kuat  dan  membina  hubungan  (komunikasi)  dengan  seluruh  anggota  agar tercipta  solidaritas  yang  kuat  demi  terjaganya  eksistensi  Paguyuban  Trah Martodikoro.  Kendala  dalam  Paguyuban  Trah  adalah  kegiatan  yang  monoton menyebabkan  munculnya  rasa  bosan  yang  mempengaruhi  tingkat  partisipasi anggota,  pergantian  pengurus  tidak  dilakukan  melalui  proses  seleksi,  banyaknya jumlah anggota, tidak dilakukan regenerasi pengurus dan interaksi antar generasi kurang.
Kata Kunci: peran, jaringan sosial, paguyuban Trah Martodikoro
Penulis: NINDA KUSUMA PUTRI
Kode Jurnal: jpsosiologidd140042

Artikel Terkait :