PERGESERAN TRADISI PASANG TUWUHANDI KECAMATAN NGOMBOL KABUPATEN PURWOREJO

Abstrak: Penelitian  ini  bertujuan  untuk  mengetahui  bagaimana pengaruh modernisasi terhadap pergeseran tradisi pasang tuwuhandi Kecamatan Ngombol, mengetahui faktor-faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya pergeseran tradisi pasang  tuwuhan  dalam masyarakat Ngombol, dan mengetahui apa saja perbedaan tradisi pasang  tuwuhan  zaman dahulu dengan sekarang.  Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data: observasi,  wawancara,  dan  dokumentasi.  Penentuan  subyek  penelitian  secara purposive  sampling.  Sumber  data  meliputi  sumber  data  primer  yang  diperoleh melalui  observasi  dan  wawancara,  dan  sumber  data  sekunder  diperoleh  melalui buku, dan dokumentasi. Validitas data yang digunakan adalah teknik  triangulasi. Analisis data menggunakan teknik analisis model interaktif (Miles dan Huberman) yaitu pengumpulan data, reduksi, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.  Ada beberapa  hasil  yang  diperoleh  dari  penelitian.  Pertama,  modernisasi  membawa perubahan  baru  dalam  pengadaan  pesta  pernikahan.  Kedua,  ada  beberapa  faktor yang menyebabkan terjadinya pergeseran tradisi pasang tuwuhan,yaitu dari faktor internal  (rasa  solidaritas  masyarakat  mulai  berkurang,  dan  mencari  hal  yang praktis) dan faktor eksternal (kemajuan zaman atau  perkembangan zaman, faktor ekonomi,  tercampur  budaya  dan  seni  yang  baru,  dan  perkembangan  agama). Ketiga, perbedaan tradisi pasang  tuwuhan  zaman dahulu dengan sekarang, antara lain: zaman dahulu bahan-bahan yang digunakan sebagai tuwuhanmasih lengkap, sedangkan saat ini sudah tidak lengkap; zaman dahulu masih menggunakan sesaji, sedangkan saat ini sudah jarang yang menggunakan sesaji; pemasangan  tuwuhandulu dilakukan mulai 35 hari sebelum pelaksanaan pesta pernikahan, sedangkan saat  ini  hanya  dipasang  mulai  sehari  sebelum  pesta  pernikahan,  zaman  dahulu harus menggunakan pakem, sedangkan sekarang sudah tidak menggunakan pakemlagi;  zaman  dahulu  perias  pengantin  mewajibkan  untuk  memasang  tuwuhan, sedangkan saat ini hanya sebatas untuk keindahan.
Kata Kunci: budaya, pengantin, tuwuhan
Penulis: NIKEN GELORAWATI
Kode Jurnal: jpsosiologidd140040

Artikel Terkait :