PERILAKU KONSUMTIF DI KALANGAN MAHASISWA FIS UNY PADA KLINIK KECANTIKAN
Abstrak: Penelitian ini
berfokus pada perilaku konsumtif di kalangan mahasiswa FIS UNY pada klinik kecantikan.
Keinginan untuk tampil cantik dengan memiliki kulit wajah yang cerah, bersih, tidak berminyak,
tidak kusam, tidak
berjerawat, serta cenderung
cantik telah mendorong banyaknya mahasiswa yang melakukan
perawatan wajah dan mengkonsumsi produk-produk
kecantikan dari klinik
kecantikan. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui
perilaku konsumtif di mahasiswa
FIS UNY pada
klinik kecantikan, mengetahui
faktor pendorong perilaku konsumtif
di kalangan mahasiswa
FIS UNY pada
klinik kecantikan, serta
untuk mengetahui dampak yang
ditimbulkan dari perilaku
konsumtif mahasiswa FIS
UNY pada klinik kecantikan.
Penelitian ini menggunakan
metode penelitian kualitatif
dengan analisis deskriptif.
Sumber data primer diperoleh dari hasilwawancara dengan mahasiswa FIS UNY yang
menjadi pelanggan klinik kecantikan. Informan penelitian ini adalah sebanyak 11
orang mahasiswi FIS UNY. Sumber data sekunder diperoleh foto-foto, internet,
dan data statistik. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan
observasi,wawancara, dan dokumentasi. Teknik sampling yang digunakan
adalah snowball sampling. Validitas data
menggunakan triangulasi sumber.
Analisis data menggunakan
analisis interaktif Milles
dan Hubberman yaitu pengumpulan data, reduksi data,
penyajian data, danpenarikan kesimpulan. Adanya kriteria kecantikan serta
keinginan untuk tampil
merupakan alasan kuat
para mahasiswa untuk melakukan perawatan
wajah di klinik
kecantikan. Seiring berjalanannya
waktu keinginan untuk tampil
cantik dipahami sebagai pemenuhan kebutuhan sehingga perilaku konsumtif di kalangan mahasiswa
pada klinik kecantikan
pun tanpa terasa telah
ada di pola
pikir mahasiswa yang melakukan perawatan wajah di klinik kecantikan.
Faktor pendorong perilaku konsumtif
mahasiswa dibedakan menjadi
dua yaitu :
faktor pendorong internal
dan faktor pendorong eksternal.
Faktor pendorong internal antara lain pengalaman belajar, gaya hidup dan motivasi.
Faktor pendorong eksternal
antara lain kebudayaan,
kelas sosial, kelompok referensi, keluarga
dan situasi. Dampak
perilaku konsumtif dibedakan
menjadi dua yaitu:dampak positif dan dampak negatif.
Dampak postif antara lain menambah rasa percaya diri, terlihat lebih cantik,
menjaga kualitas kulit wajahpada masa tua, menunjang untuk mencari pekerjaan,
serta mengobati penyakit dan merawat kesehatan wajah. Dampak negatifnya yaitu ketergantungan,
tambah boros, lebih mudah terbujuk
rayuan iklan dan tidak pernah merasa puas dengan hasil yang dicapai.
Penulis: TRIGITA ARDIKAWATI J
Kode Jurnal: jpsosiologidd140045