STRATEGI KOMUNIKASI KERABAT KOTAK JOGJA DALAM USAHA MEMPEROLEH ANGGOTA BARU
Abstrak: Manusia adalah
makhluk sosial yang tidak dapat dipisahkan dengan interaksi sosial. Interaksi dapat
terjadi apabila terdapat
kontak dan komunikasi. Penelitian
ini menjelaskan akibat dari
komunikasi yang terjadi, yaitu bertambahnya anggota pada Kerabat Kotak Jogja. Pengurus
Kerabat Kotak Jogja ini telah menerapkan suatu strategi komunikasi dalam usaha memperoleh anggota
baru di wilayah
Jogja yang notabene
masih sangat kental
dengan budaya lokal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi
komunikasi Kerabat Kotak Jogja
dalam usaha memperoleh
anggota baru beserta
penghambatnya. Penelitian yang berjudul
“Strategi Komunikasi Kerabat
Kotak Jogja Dalam
Usaha Memperoleh Anggota Baru”
ini menggunakan metode
kualitatif deskriptif. Subjek
penelitian ditentukan dengan teknik
purposive sampling, yaitu
pengurus Kerabat Kotak
Jogja serta anggotanya yang mengetahui tentang
Kerabat Kotak Jogja.
Teknik pengumpulan data
dilakukan dengan wawancara mendalam,
observasi, dan dokumentasi.
Validitas data pada
penelitian ini menggunakan
triangulasi sumber. Sedangkan untuk menganalisis data menggunakan empat metode utama
yaitu: pengumpulan data,
reduksi data, penyajian data,
dan penarikan kesimpulan. Hasil
penelitian mengungkapkan bahwa
Kerabat Kotak Jogja
sudah memiliki strategi
komunikasi untuk memperoleh anggota baru. Hal ini dibuktikan dengan pemanfaatan
jejaring sosial secara maksimal, penggunaan identitas komunitas atau atribut
komunitas, serta obrolan dari satu orang
ke orang lainnya. Komunikasi yang
terjadi di Kerabat Kotak Jogja adalah
komunikasi antara anggota dan anggota, pengurus dan anggota, serta komunitas
dan masyarakat. Anggota Kerabat
Kotak Jogja tidak
memiliki kewajiban secara
tertulis untuk membantu proses
promosi. Namun secara
tidak disadari, pemakaian
atribut Kerabat Kotak Jogja
membantu proses perolehan
anggota baru. Humas adalah
sosok memiliki kewajiban untuk promosi melalui media
jejaring sosial dan melalui obrolan-obrolan dengan orang lain. Hambatan dalam
penelitian ini adalah
tidak adanya basecamp
tetap Kerabat Kotak
Jogja sehingga menyulitkan proses
recruitment anggota baru karena
tempat berkumpul sering berpindah-pindah. Sedangkan
hambatan yang datang
dari masyarakat adalah
masih adanya tanggapan negatif
tentang fansclubband yang mengusung musik rock.
Penulis: YASHINTA KRISNA I P
Kode Jurnal: jpsosiologidd140046