TAMAN CERDAS SEBAGAI SIMBOLISASI KOTA LAYAK ANAK DI SURAKARTA (Studi Kasus di Kelurahan Kadipiro Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta)
ABSTRAK: Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui (1) persepsi masyarakat Kelurahan Kadipiro dengan
keberadaan Taman Cerdas, (2) fungsi Taman Cerdas dalam upaya pemenuhan
kebutuhan anak, (3) apakah Taman Cerdas menjadi solusi bagi persoalan anak di
Kelurahan Kadipiro.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan strategi
penelitian studi kasus. Teknik sampling yang digunakan yaitu purposive sampling
dan snowball sampling. Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu
dengan wawancara mendalam, observasi langsung, dan pengumpulan dokumen. Uji
validitas data yang digunakan yaitu triangulasi sumber/data dan metode. Teknik
analisis data menggunakan analisis interaktif yang meliputi pengumpulan data,
reduksi data, display data, dan kesimpulan.
Hasil penelitian yang diperoleh yaitu : 1) mayoritas masyarakat bersikap
tidak peduli dengan keberadaan Taman Cerdas karena tidak mengetahui fungsi dari
Taman Cerdas yang sebenarnya. 2) Taman Cerdas tidak berfungsi secara optimal
untuk memenuhi kebutuhan anak karena kurangnya koordinasi dalam mekanisme
pengelolaannya. 3) Keberadaan Taman Cerdas ternyata tidak dapat memberikan
solusi bagi persoalan-persoalan anak di Kelurahan Kadipiro.
Simpulan yang diperoleh dari penelitian ini sesuai dengan konsep hiperrealitas
yang dirumuskan oleh Jean Baudrilard bahwa keberadaan Taman Cerdas hanya
digunakan sebagai simbol/penanda yang mengkomunikasikan kepada publik bahwa
Surakarta telah menjadi Kota Layak Anak. Akan tetapi penanda ini bukanlah
cerminan dari makna realitas, karena pada kenyataannya Taman Cerdas tidak dapat
berfungsi secara optimal untuk memenuhi kebutuhan anak. Dengan demikian Taman
Cerdas hanya difungsikan sebagai simbolisasi Surakarta sebagai Kota Layak Anak.
Penulis: Rina Utami
Kode Jurnal: jpsosiologidd140020