AKTIVITAS ANTIPROLIFERASI EKSTRAK, FRAKSI ETIL ASETAT DAN ISOLAT RIMPANG TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) TERHADAP SEL KANKER PAYUDARA T47D
ABSTRAK: Temulawak (Curcuma
xanthorrhiza Roxb.) dikenal memiliki berbagai aktivitas farmakologi dan salah
satunya sebagai anti kanker payudara. Aktivitasnya sebagai antikanker
diuji pada sel kanker payudara T47D
dengan menggunakan metode Sulforhodamine B (SRB). Pengamatan dilakukan
berdasarkan uji aktivitas antiproliferasi ekstrak metanol, fraksi etil asetat
dan isolat temulawak (CXA). Isolate CXA – berupa cairan minyak, diidentifikasi
dengan metode spektrofotometri ultra violet, infra merah, dan massa. Spektrum
ultra violet CXA menunjukkan panjang gelombang maksimum pada 213.0 nm dan
spektrum inframerah menunjukan adanya gugus –CH aromatik, –CH alifatik, –CH
geminal dan C=C, sedangkan spektrum massa memberikan m/z 202 [M+], 202, 187,
171, 159, 145, 132, 119, 105, 91, 69, 55, 41 dengan puncak dasar (base peak)
119. Data spektoskopik tersebut, isolat diduga merupakan golongan seskuiterpen,
yaitu ar-kurkumen. Hasil pengujian toksisitas terhadap sel kanker T47D
menunjukkan bahwa IC50 ekstrak metanol, etil asetat, dan isolat (CXA)
masing-masing adalah 19,15 μg/mL, 17,07 μg/mL, dan 19,22 μg/mL.
Penulis: Musfiroh, I., Udin.
L.Z, Diantini, A, Levita, J, Mustarichie, R, dan Muchtaridi
Kode Jurnal: jpbiologidd110062