GANDRUNG BANYUWANGI: Kontestasi dan Representasi Identitas Using
ABSTRAK: Artikel ini
menegaskan bahwa pertarungan
antar kekuatan yang memperebutkan gandrung dan konstruksi
identitas meningkat dan intensif sejak
2000-2005. Dewan Kesenian Blambangan dan birokrasi, misalnya,
meningkatkan identitasUsing dengan keputusan-keputusan politik. Dengan
menggunakan perspektif hegemoni, utamanya terkait kontestasi antara budaya
residual, dominan, dan emergent, dapat
dijelaskan (1) proses pertarungan dalam memaknai gandrung antara birokrasi,
agama, dan pasar dalam konteks representasi identitas Using dan (2) posisi
kekuatan-kekuatan sosial yang ada dalam
mewujudkan hegemoni atas
gandrung dan perannya
dalam pertarungan perebutan representasi identitas Using. Sebagai
sesuatu yang terbangun identitas
merupakan sesuatu yang
bersifat diskursif, retak,
dan berubah-ubah, mengikuti ruang
dan waktu. Representasi
identitas Using merupakan
medan pertarungan pemaknaan dalam proyek politik kebudayaan.
Penulis: Novi Anoegrajekti
Kode Jurnal: jpantropologidd110033