Kebangkitan Identitas Orang Bajo di Kepulauan Wakatobi
Abstrak: Artikel ini merupakan
hasil penelitian kami tentang kehidupan Orang Bajo di Kabupaten Wakatobi
Provinsi Sulawesi Tenggara sebagai komunitas yang memiliki sejarah dan
kebudayaan dengan laut sebagai bagian dari kehidupannya. Dalam proses interaksi
dengan kelompok masyarakat di sekitar pemukimannya di Wakatobi, Orang Bajo
sering disematkan stereotip sebagai kelompok perampok, orang bodoh, dan
memiliki ciri-ciri fisik yang berbeda dengan komunitas lain. Pada kenyataannya,
selama ini mereka terabaikan dari proses pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah
pusat dan pemerintah daerah. Sebagai kelompok yang termarginalkan, Orang Bajo membangun
kesadaran kelompok dengan melakukan gerakan-gerakan yang membangun negosiasi pada
berbagai event politik dalam tingkat lokal (Pilkada) dan membentuk KEKAR BAJO
dan mengangkat Ir Abdul Manan, MSc sebagai presiden dengan mengidentifikasi
Orang Bajo sebagai anggota tanpa melihat batas-batas wilayah negara.
Penulis: Tasrif in Tahara
Kode Jurnal: jpantropologidd130037