PEMBANGUNAN KARAKTER MELALUI LESSON STUDY PADA PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP BERBASIS KEUNGGULAN LOKAL
ABSTRAK: Salah satu upaya
meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia khususnya bagi guru dalam jabatan
adalah dengan lesson study. Pada lesson study pembentukan (recontruction)
karakter guru dibentuk secara terpadu untuk meningkatkan kompetensi
profesional, pedagogi, sosial, dan kepribadian. Salah satu upaya pembangunan
karakter adalah pada lingkup pengelolaan lingkungan hidup bagi peserta didik di
mana masih dipandang perlu dideseminasikan lagi sebagai salah satu peta jalan
dalam strategi pengelolaan lingkungan melalui pendidikan secara
berkesinambungan. Di samping itu, berkembangnya asumsi kurang proporsional
tentang lesson study, misal keaktifan peserta didik terkesan sudah dikondisikan
dan hanya guru-guru MIPA saja yang dapat melakukan lesson study. Tujuan penelitian
ini untuk mengetahui bentuk dan sumber motivasi belajar peserta didik selama
mengikuti pembelajaran melalui lesson study. Model implementasi lesson study
pendidikan lingkungan hidup yang dikembangkan meliputi plan, do, see, dan
menambahkan tahap pre-plan untuk menganalisis keunggulan lokal yang dapat
diimplementasikan. Keunggulan lokal kemudian diintegrasikan pada pembelajaran
dilakukan saat plan, dilaksanakan dengan open lesson dengan satu guru model dan
lainnya sebagai observer, dilanjutkan tahap see untuk merefleksikan
pembelajaran. Model digunakan pada pokok bahasan pencemaran dan diujikan pada
satu rombongan belajar kelas X SMA Ar-Risalah Kota Kediri, 2-20 Januari 2011,
sebanyak tiga siklus. Hasil yang diperoleh antara lain: ketuntasan belajar siklus
I, II, dan III berturut-turut 50%, 80%, dan 90%. Bentuk motivasi yang teramati
adalah rasa ingin tahu peserta didik yang tinggi dari kasus diskusi yang
disampaikan guru model berupa bencana alam karena ulah manusia. Bentuk motivasi
ini diperoleh rata-rata (mulai siklus I sampai III) sejumlah 81,67%. Sumber
motivasi tertinggi (selain faktor pembelajaran yang lebih dekat dengan peserta
didik) diperoleh peserta didik ketika peserta didik melihat kerja sama baik
antar guru-guru mereka walaupun berbeda bidang keahlian (mata pelajaran), yaitu
mencapai 90%. Penyebab turunnya motivasi tersebut saat pendapat peserta diskusi
mulai dapat disanggah oleh kelompok lain sejumlah 95%. Penanaman nilai karakter
selain dapat dilakukan dengan mendesain pembelajaran yang kontekstual melalui
integrasi keunggulan lokal pada pembelajaran, namun juga dapat dimulai dengan
membentuk profil keteladaan guru dengan membentuk learnig comunity melalui
lesson study (ing ngarso sung tulado, ing madya mangun karsa, tut wuri
handayani) yang menumbuhkan motivasi untuk melaksanakan tugas sebagai generasi
bangsa.
Penulis: Agus Muji Santoso,
Elly Setyowati, Mumun Nurmilawati
Kode Jurnal: jpbiologidd110185