PENGARUH EL NIÑO, LA NIÑA DAN INDIAN OCEAN DIPOLE TERHADAP CURAH HUJAN PENTAD DI WILAYAH INDONESIA

ABSTRAK: Tulisan ini berupa kajian terhadap perubahan distribusi frekuensi curah hujan pentad akibat fenomena El Niño, La Niña dan Indian Ocean Dipole (IOD). Data yang digunakan adalah data curah hujan pentad (lima harian) untuk lokasi-lokasi berikut: Aceh, Palembang, Lampung, Jakarta, Bandung, Balikpapan, Banjarmasin, Banjarbaru, Tegal, Banyuwangi, Denpasar, Sentani, dan Makassar. Pada periode normal, frekuensi curah hujan terbesar terjadi pada interval curah hujan pentad kedua (yaitu 1 sampai dengan 25 mm) kecuali di Balikpapan dan Palembang frekuensi terbesar ada pada interval ketiga (26-50 mm). La Niña dan IOD (-) menurunkan frekuensi curah hujan pentad interval ke 2 dan 3 di wilayah Indonesia (rata-rata masing-masing 19,2% dan 20%) dari kondisi normalnya, dan meningkatkan curah hujan pentad interval ke 4 dan seterusnya. Fenomena El Niño menyebabkan terjadinya peningkatan pentad kering di seluruh lokasi pengamatan, rata-rata 842%.
Kata kunci: Curah hujan pentad, frekuensi, interaksi atmosfer-laut
Penulis: Ina J., Ruminta, Bayong Tjasyono H. K, Atika L, Sriworo B. Harijono
Kode Jurnal: jpbiologidd080025

Artikel Terkait :

Jp Biologi dd 2008