PENGARUH IONTOFORESIS NaF 2% DAN KCl TERHADAP KADAR MMP-8 PADA Gingival Crevicular Fluid (GCF) DENTIN HIPERSENSITIF KELOMPOK USIA DEWASA
ABSTRAK: Dentin hipersensitif
merupakan masalah utama dalam bidang kedokteran gigi. Pada umumnya lebih dari
90% area hipersensitif adalah terbukanya dentin di daerah akar gigi, biasanya
di permukaan bukal gigi. Tujuan penelitian adalah untuk memperoleh efektivitas iontoforesis
NaF 2% dan KCl terhadap nilai ambang nyeri dan kadar matrix metalloproteinase
(MMP-8). Penelitian eksperimental dilakukan dengan cara mengukur nilai ambang
nyeri gigi menggunakan vitalytester dan mengambil cairan gusi (GCF) menggunakan
paper point sebelum dan sesudah iontoforesis pada gigi yang mengalami resesi
gusi yang diamati selama 2 minggu dengan indikator kadar MMP-8 menggunakan
metode ELISA. Sampel penelitian dibagi dalam beberapa kelompok perlakuan yaitu
dilakukan iontoforesis dengan NaF 2%, KCl 2%, KCl 3%, KCl 3,5%, KCl 4%.
Rancangan analisis untuk ambang nyeri dan kadar MMP-8 sebelum dan sesudah
iontoforesis dengan paired T-test dan analysis of varians.Untuk mengetahui
pengaruh berbagai konsentrasi bahan terhadap nilai ambang nyeri dan MMP-8 yang
dipengaruhi oleh waktu digunakan
mulivariate of analysis. Hasil penelitian menunjukkan terdapat keterkaitan
antara konsentrasi larutan, waktu, nilai ambang rangsang dan kadar MMP-8.
Konsentrasi larutan memengaruhi perubahan nilai ambang rangsang dan kadar
MMP-8. Waktu perawatan mempengaruhi nilai ambang rangsang dan kadar MMP-8.
Konsentrasi larutan yang tinggi dan waktu perawatan yang singkat belum tentu
memengaruhi nilai ambang rangsang dan kadar MMP-8. Interaksi antara konsentrasi
larutan dan pemeriksaan klinis serta laboratoris berpengaruh pada perubahan
nilai ambang rangsang dan kadar MMP-8. Ion kalium dalam larutan desensitasi
lebih efektif dalam mengatasi dentin hipersensitif.
Penulis: Tjahajawati, S.,
Maskoen, A.M., dan Adhita, H.D.
Kode Jurnal: jpbiologidd120063