POTENSI ENERGI SELULER BENIH IKAN LELE, Clarias batrachus L. PADA BERBAGAI TINGKAT PEMBERIAN PAKAN DAN SUHU MEDIA
ABSTRAK: Potensi energi
seluler yang tersedia untuk metabolisme dalam suatu organisme dapat diukur dari
muatan energi adenilat (MEA) yang dihitung dari konsentrasi ATP, ADP dan
AMP-nya. Tinggi-rendahnya nilai MEA memiliki korelasi yang sangat penting untuk
memantau proses pertumbuhan dari organisme hidup. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui keragaman potensi energi seluler (MEA) pada benih ikan lele
Clarias batrachus L., sebagai respons terhadap keragaman pemberian pakan berupa
Daphnia (dengan tingkat pemberian 0,0; 33,3; 66,7 dan 100% dari kebutuhan pakan
harian maksimalnya); masing-masing pada suhu kamar, 20, 24, 28 dan 32oC selama
16 hari. ATP, ADP dan AMP dari masing-masing kelompok perlakuan diekstrasi dan
dianalisis dengan metode yang dikembangkan oleh Ivanovicy (1981). Hasil
penelitian menunjukkan bahwa peningkatan pemberian pakan disertai dengan
peningkatan MEA yang merupakan cerminan potensi energi seluler, dan nilai MEA
cenderung menurun dengan meningkatnya suhu. Benih ikan lele dalam kondisi
defisiensi nutrisional dengan pertumbuhan negatif mempunyai nilai rata-rata MEA
antara 0,47 sampai 0,58, sedangkan benih ikan lele dengan pertumbuhan positif
mempunyai nilai rata-rata MEA di atas 0,78.
Penulis: Amin Setiawan dan
Ukun MS Soedjanaatmadja
Kode Jurnal: jpbiologidd100038